Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Cirebon Bagi-Bagi Takjil Gratis

17 March 2025, 09:40 WIB
Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Cirebon Bagi-Bagi Takjil Gratis

Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025 yang bersamaan dengan bulan Ramadan. Jelang Nyepi, umat Hindu di Cirebon berinisiatif bagi-bagi takjil gratis untuk umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.

Bagi-bagi takjil dilakukan pada Minggu sore, 16 Maret 2025 di depan Pura Agung Jati Pramana, Harjamukti, Cirebon. Puluhan umat Hindu menyambut setiap pengguna jalan yang melintas, menawarkan takjil gratis.

"Ini adalah bentuk Saka Bhoga Sevanam, pelayanan dengan berbagi makanan kepada sesama," tutur Penyuluh Agama Hindu, Made Supartini, di sela-sela kesibukannya membagikan takjil, mengutip keterangan pers di laman Kementerian Agama, Senin (17/3/2025).

"Kegiatan ini kami laksanakan sebagai bentuk kebersamaan dan saling berbagi yang menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam ajaran Hindu," tambahnya.

Saka Bhoga Sevanam adalah bagian dari rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi, hari suci bagi umat Hindu. Di tengah bulan Ramadan yang penuh berkah, umat Hindu di Cirebon memilih untuk berbagi kebahagiaan untuk saudara-saudara Muslim. Bukan sekadar membagikan takjil, tetapi juga menebar pesan toleransi dan persaudaraan.

"Kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk saling berbagi dan peduli. Justru, perbedaan ini menjadi kekuatan untuk mempererat tali persaudaraan" ujar Made.

Mempererat Hubungan Antarumat Beragama

Mempererat Hubungan Antarumat Beragama

Aksi ini bukan hanya menyasar pengguna jalan. Umat Hindu juga membagikan takjil kepada masyarakat sekitar dan penghuni panti werda.

Dengan melakukan pelayanan ini, Made berharap dapat mempererat hubungan antarumat beragama serta membawa keberkahan bagi semua.

Aksi sosial ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak penerima takjil yang mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk nyata kerukunan antarumat beragama. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan keharmonisan dan semangat kebangsaan serta toleransi semakin kuat.

Ramadhan Paling Indah

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa suasana Ramadhan yang paling indah ada di Indonesia.

Seperti diketahui, umat Islam ada di berbagai belahan dunia. Mereka juga menjalankan puasa Ramadan, tapi suasana terindah menurut Menag ada di Indonesia.

"Nah inilah bulan Ramadan, yang paling indah di Indonesia ya, karena toleransinya benar-benar terwujud," kata Menag ketika berkunjung ke Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, pada Selasa 11 Maret 2025.

Toleransi Agama Selama Ramadan

Menurut Nasaruddin, toleransi beragama selama bulan Ramadan benar terasa adanya. Bagi umat beragama di luar Islam, mereka sangat menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Pada bulan Ramadan, tidak ada restoran yang terbuka lebar atau orang merokok dan makan di tempat terbuka. Bahkan, beberapa hotel dan restoran didesain sedemikian rupa bernuansakan bulan Ramadan," ujarnya.

Selain itu, syiar-syiar Islam selama bulan Ramadan juga meningkat. Beberapa stasiun televisi selama 24 jam aktif menayangkan siaran keislaman.

Toleransi semacam itulah, kata dia, yang tidak dapat dijumpai pada bulan Ramadan di luar negeri, "Maka itu, Indonesia itu betul-betul adalah surga bagi bulan Ramadan," ungkapnya.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).
Sumber : Liputan6.com