Nasi Jaha, Takjil Khas Sulawesi yang Selalu Hadir di Ternate saat Ramadan

20 March 2025, 07:00 WIB
Nasi Jaha, Takjil Khas Sulawesi yang Selalu Hadir di Ternate saat Ramadan

Salah satu kuliner khas yang selalu hadir di meja warga Kota Ternate saat bulan Ramadan adalah nasi jaha. Hidangan tradisional ini menjadi menu favorit untuk berbuka puasa karena cita rasanya yang gurih dan aromanya yang khas.

Nasi jaha merupakan makanan tradisional berbahan dasar beras ketan dan santan yang dicampur dengan jahe. Adonan ini kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu yang telah dilapisi daun pisang, lalu dipanggang di atas bara api hingga matang. Proses pembakaran ini menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.

Tidak hanya saat Ramadhan, nasi jaha juga menjadi hidangan wajib dalam perayaan Idulfitri dan berbagai acara adat di Maluku Utara.

Keunikan rasa nasi jaha kerap disandingkan dengan lemang dari Sumatera Barat atau lemper dari Jawa. Namun, perbedaannya terletak pada komposisi rasa, di mana nasi jaha memiliki cita rasa jahe yang kuat dan tidak berisi daging seperti lemper.

Nasi jaha biasanya disajikan dengan berbagai lauk pendamping seperti abon sapi, daging rusa, atau abon ikan cakalang. Tak jarang, masyarakat juga menyantapnya dengan gulai atau kari untuk menambah kelezatan rasa.

Menurut Fitri, salah seorang warga yang rutin membeli nasi jaha saat Ramadhan, makanan ini memiliki cita rasa yang khas dan selalu menggugah selera.

"Saya suka nasi jaha karena teksturnya yang lembut dan rasa jahenya yang bikin hangat di perut. Apalagi kalau dimakan dengan abon ikan, makin enak!" ujarnya.

Senada dengan Fitri, Rahman, seorang penjual nasi jaha di kawasan Pasar Gamalama, mengungkapkan bahwa permintaan nasi jaha meningkat signifikan saat bulan puasa.

"Biasanya dalam sehari saya bisa menjual puluhan batang, tapi kalau Ramadhan bisa lebih dari dua kali lipat. Banyak warga yang mencari nasi jaha untuk berbuka," katanya.

Dengan keunikan rasanya serta nilai tradisi yang melekat, nasi jaha tetap menjadi kuliner favorit warga Ternate, khususnya saat bulan Ramadhan. Tak heran jika makanan ini selalu diburu dan menjadi salah satu simbol kekayaan kuliner Maluku Utara.

Proses Pembuatan Nasi Jaha

Proses Pembuatan Nasi Jaha

Proses pembuatan nasi jaha dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan utama, yakni beras ketan, santan kelapa, jahe yang telah dihaluskan, serta garam secukupnya. Beras ketan kemudian dicuci bersih dan direndam selama kurang lebih dua jam agar teksturnya lebih lembut.

Sementara itu, santan direbus bersama jahe dan garam hingga mendidih. Setelah itu, beras ketan yang telah ditiriskan dicampurkan dengan santan agar bumbu meresap secara merata. Adonan ini kemudian siap dimasukkan ke dalam batang bambu yang sudah dilapisi daun pisang untuk memberikan aroma khas.

Bambu berisi adonan nasi jaha lalu dipanggang di atas bara api dengan posisi tegak atau miring. Selama proses pemanggangan yang memakan waktu sekitar 1-2 jam, bambu harus diputar sesekali agar nasi matang secara merata. Setelah matang, nasi jaha dikeluarkan dari bambu dan dipotong sesuai selera sebelum disajikan hangat.

Simak juga video pilihan berikut:

Sumber : Liputan6.com