6 Fakta Menarik Masjid Jami Kampung Baru Donggala yang Dibangun Bangsawan Bugis
18 March 2025, 05:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163871/original/003036800_1742078796-WhatsApp_Image_2025-03-16_at_05.24.14.jpeg)
Masjid Jami Kampung Baru Donggala adalah salah satu masjid bersejarah yang memiliki banyak cerita menarik di balik pendiriannya. Masjid ini didirikan pada 1901 oleh seorang bangsawan Bugis bernama Madika Jojokodi, yang didukung oleh para tokoh masyarakat setempat.
Mengutip dari laman Dunia Masjid, Minggu, 16 Maret 2025, selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pembinaan umat dan penyebaran agama Islam di wilayah Donggala. Arsitektur masjid ini terbilang modern untuk zamannya, dengan bangunan yang terbuat dari tembok dan beton bertulang, serta atap dan kubah yang terbuat dari seng.
Masih banyak hal mengenai Masjid Jami Kampung Baru Donggala di Sulawesi Tengah selain sebagai tahun pendiriannya. Berikut enam fakta menarikMasjid Jami Kampung Baru Donggala yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Arsitektur Modern Masjid di Masanya
Walaupun dibangun lebih dari satu abad yang lalu, arsitektur Masjid Jami Kampung Baru dianggap modern untuk era saat itu. Bangunannya terbuat dari tembok dengan beton bertulang, yang menunjukkan penggunaan teknologi konstruksi yang relatif maju saat itu. Atap dan kubah yang terbuat dari seng menambah kesan modern masjid ini.
Keunikan arsitektur ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah dan perkembangan teknologi pada masa itu. Masjid ini menjadi salah satu contoh bagaimana budaya lokal di Kota Palu dan teknologi dapat berpadu dengan harmonis.
Advertisement
2. Didirikan Bangsawan Bugis
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163868/original/091906900_1742077856-WhatsApp_Image_2025-03-16_at_05.25.08.jpeg)
Pendirian masjid ini mencerminkan peran penting para bangsawan dalam menyebarkan Islam di Donggala. Ini bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga simbol kekuatan komunitas dalam memperkuat agama.
Pembangunan masjid ini menunjukkan bahwa masjid berfungsi sebagai pusat pembinaan umat, bukan hanya tempat ibadah. Dalam konteks sejarah, kehadiran masjid ini sangat penting untuk perkembangan Islam di daerah tersebut.
3. Pemugaran Masjid
Masjid ini tidak berhenti pada pembangunan awalnya. Seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan.
Parampasi, keturunan Madika Jojokodi, serta tokoh agama seperti Haji Ibrahim dan Haji Mongki yang memainkan peran penting dalam pengembangan masjid, termasuk pembangunan dua menara yang menjadi ciri khas masjid ini.
Perluasan ini menunjukkan komitmen masyarakat setempat dalam menjaga dan mengembangkan tempat ibadah yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Hal ini juga mencerminkan bagaimana masjid ini terus beradaptasi dengan kebutuhan umatnya
Advertisement
4. Makam Tokoh di Halaman Masjid
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163877/original/044161400_1742079439-WhatsApp_Image_2025-03-16_at_05.28.33.jpeg)
Di halaman belakang Masjid Jami Kampung Baru, terdapat makam para tokoh yang berjasa dalam pembangunan dan pengembangan masjid. Di antara mereka adalah imam pertama, H. Alwi Intje Ote, dan imam-imam selanjutnya. Penghormatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam sejarah masjid.
Dengan adanya makam ini, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat pelestarian sejarah dan penghormatan bagi mereka yang telah berkontribusi dalam perjalanan masjid.
5. Peran dalam Penyebaran Islam di Donggala
Masjid Jami Kampung Baru tidak bisa dipisahkan dari sejarah penyebaran Islam di Donggala. Islam diperkirakan masuk ke daerah ini pada abad ke-18 oleh Syekh Abdullah Raqii, yang dikenal sebagai Dato Karama. Ia membawa ajaran Islam dari Sumatra Barat dan menyebarkannya melalui para pedagang Bugis dan Arab.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pembinaan umat setelah masuknya Islam ke Donggala. Peran para pedagang dalam menyebarkan agama sangat penting, terutama dalam menjangkau daerah pedalaman yang belum tersentuh dakwah.
6. Lokasi Strategis di Kampung Baru, Donggala
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163875/original/070146900_1742079372-WhatsApp_Image_2025-03-16_at_05.24.24.jpeg)
Masjid Jami Kampung Baru terletak di Kampung Baru, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Lokasi ini sangat strategis dan menunjukkan peran penting masjid dalam kehidupan masyarakat setempat. Masyarakat mengandalkan masjid ini tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk berkumpul dan berinteraksi.
Keberadaan masjid ini menjadi simbol persatuan dan kekuatan komunitas dalam menjalankan ajaran Islam. Meskipun ada perbedaan informasi mengenai tahun pembangunan masjid, hal ini menunjukkan bahwa masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan kompleks.
Masjid Jami Kampung Baru Donggala adalah lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid ini adalah simbol sejarah, budaya, dan kekuatan komunitas yang telah berkontribusi dalam penyebaran Islam di daerah Donggala. Dengan segala keunikan dan fakta menariknya, masjid ini layak untuk dijadikan salah satu destinasi wisata religi dan sejarah di Kota Palu Sulawesi Tengah.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3418944/original/063410800_1617455472-Info_Masjid.jpg)