Penyebab Wajah Bruntusan, Kenali Faktor Pemicu dan Cara Mengatasinya

14 March 2025, 15:00 WIB
Penyebab Wajah Bruntusan, Kenali Faktor Pemicu dan Cara Mengatasinya

Bruntusan di wajah merupakan masalah kulit yang sering dialami dan dapat mengganggu penampilan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil di permukaan kulit yang terasa kasar saat diraba. Meski tidak berbahaya, bruntusan dapat membuat wajah terlihat kusam dan tidak mulus.

Wajah bruntusan dapat disebabkan oleh menumpuknya kotoran , minyak berlebih, dan sel kulit mati di permukaan kulit. Ketika pori-pori tersumbat, muncul benjolan kecil seperti jerawat atau komedo yang sering terlihat di area dahi, pipi, atau dagu.

Untuk mencegah bruntusan, penting menjaga kebersihan wajah, menggunakan produk yang sesuai jenis kulit, serta menjaga pola makan dan gaya hidup sehat . Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab wajah bruntusan, gejala, cara mengatasinya, serta tips pencegahan agar Anda dapat merawat kulit wajah dengan optimal.

Pengertian Bruntusan

Bruntusan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil dan keras seperti biji di permukaan kulit. Biasanya berwarna putih atau kemerahan dan terasa kasar saat diraba. Bruntusan umumnya muncul di area wajah, terutama di dahi, pipi, dan dagu, namun bisa juga timbul di bagian tubuh lain seperti punggung, dada, atau lengan.

Berbeda dengan jerawat yang berisi nanah, bruntusan cenderung berukuran lebih kecil dan tidak meradang. Meski begitu, bruntusan tetap dapat mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Bruntusan terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih, sel kulit mati, atau bakteri.

Beberapa jenis bruntusan yang umum ditemui antara lain:

  • Komedo putih: Bintik putih kecil yang timbul akibat pori-pori tersumbat
  • Komedo hitam: Bintik hitam di permukaan kulit akibat oksidasi sebum
  • Papula: Benjolan kecil berwarna merah tanpa nanah
  • Pustula: Benjolan berisi nanah yang mirip jerawat kecil
  • Milia: Bintik putih keras berisi keratin yang terjebak di bawah kulit

Memahami jenis bruntusan yang dialami dapat membantu menentukan perawatan yang tepat. Meski terlihat mirip, setiap jenis bruntusan memiliki karakteristik dan penanganan yang berbeda.

Penyebab Utama Munculnya Bruntusan di Wajah

Ada berbagai faktor yang dapat memicu timbulnya bruntusan di wajah. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama yang perlu Anda ketahui:

1. Produksi Minyak Lebih Banyak

Kulit yang terlalu berminyak merupakan salah satu penyebab utama bruntusan. Ketika kelenjar minyak di kulit memproduksi sebum secara berlebihan, pori-pori dapat tersumbat dan menimbulkan bruntusan. Produksi minyak berlebih ini dapat dipicu oleh faktor hormonal, genetik, atau penggunaan produk skincare yang tidak sesuai.

2. Sel Kulit Mati yang Menupuk

Proses regenerasi kulit yang tidak sempurna dapat menyebabkan sel kulit mati di permukaan wajah. Sel-sel mati ini kemudian menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya bruntusan. Eksfoliasi yang tidak teratur atau kurang efektif dapat memperparah kondisi ini.

3. Bakteri dan Kotoran

Bakteri yang menempel di kulit, terutama Propionibacterium acnes, dapat berkembang biak di dalam pori-pori yang tersumbat dan menyebabkan peradangan. Selain itu, kotoran dan polusi udara yang menempel di wajah juga dapat menyumbat pori-pori dan memicu bruntusan.

4. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon, seperti saat masa pubertas, menstruasi, atau kehamilan, dapat meningkatkan produksi sebum dan memicu timbulnya bruntusan. Hormon androgen yang meningkat cenderung menstimulasi kelenjar minyak untuk bekerja lebih aktif.

5. Penggunaan Produk Perawatan Kulit yang Tidak Cocok

Pemakaian produk perawatan kulit atau kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan iritasi dan penyumbatan pori-pori. Produk yang terlalu berminyak atau mengandung bahan komedogenik cenderung memicu timbulnya bruntusan.

Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu Anda mengidentifikasi faktor pemicu bruntusan pada wajah Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Gejala dan Tanda-tanda Bruntusan

Mengenali gejala dan tanda-tanda bruntusan sangat penting untuk dapat mengatasinya dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa indikasi umum yang menandakan munculnya bruntusan di wajah:

  • Tekstur kulit yang kasar dan tidak rata saat diraba
  • Munculnya bintik-bintik kecil berwarna putih atau kemerahan
  • Pori-pori yang terlihat lebih besar dan tersumbat
  • Kulit terasa berminyak, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu)
  • Wajah terlihat kusam dan tidak cerah
  • Kadang disertai rasa gatal ringan
  • Muncul komedo putih atau hitam di beberapa area wajah
  • Kulit terasa kering dan mengelupas di beberapa bagian

Penting untuk diingat bahwa gejala bruntusan dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang mungkin hanya mengalami satu atau dua gejala, sementara yang lain bisa mengalami kombinasi dari beberapa gejala tersebut. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas disertai peradangan parah atau rasa nyeri, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Bruntusan di Wajah

Mengatasi bruntusan memerlukan perawatan yang konsisten dan tepat. Berikut ini adalah beberapa cara efektif untuk menghilangkan bruntusan di wajah:

1. Rutin Membersihkan Wajah

Membersihkan wajah secara teratur merupakan langkah penting dalam mengatasi bruntusan. Cuci muka setidaknya dua kali sehari menggunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Hindari mencuci wajah terlalu sering karena dapat mengiritasi kulit dan memperparah bruntusan.

2. Eksfoliasi Secara Teratur

Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Gunakan scrub yang lembut atau produk eksfoliasi kimiawi seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid) atau BHA (Beta Hydroxy Acid) sesuai dengan kondisi kulit Anda.

3. Gunakan Produk Anti-Bakteri

Aplikasikan produk yang mengandung bahan anti-bakteri seperti tea tree oil, salicylic acid, atau benzoil peroksida untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bruntusan. Namun, pastikan untuk menggunakannya sesuai petunjuk agar tidak mengiritasi kulit.

4. Pilih Perawatan Kulit yang Tepat

Gunakan produk skincare yang non-komedogenik dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Hindari produk yang terlalu berminyak atau mengandung bahan yang dapat menyumbat pori-pori. Pelembap ringan berbahan dasar air (water-based) biasanya lebih cocok untuk kulit yang rentan bruntusan.

5. Jaga Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral dapat membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam. Hindari makanan tinggi lemak, gula, dan produk susu yang dapat memicu produksi minyak berlebih.

6. Kelola Stres

Stres dapat memicu produksi hormon yang meningkatkan produksi minyak di kulit. Lakukan teknik relaksasi seperti relaksasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengelola tingkat stres Anda.

7. Gunakan Masker Wajah

Aplikasikan masker wajah yang mengandung bahan-bahan seperti clay, arang, atau sulfur 1-2 kali seminggu untuk menyerap kelebihan minyak dan membersihkan pori-pori secara mendalam.

8. Hindari Menyedihkan Wajah

Kurangi kebiasaan menyentuh atau menggaruk wajah, terutama dengan tangan yang tidak bersih. Hal ini dapat memindahkan bakteri dan kotoran ke kulit wajah, memperparah kondisi bruntusan.

Ingatlah bahwa hasil perawatan bruntusan tidak akan terlihat secara instan. Diperlukan konsistensi dan kesabaran dalam menerapkan langkah-langkah di atas. Jika bruntusan tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan mandiri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Perawatan Medis untuk Bruntusan

Dalam kasus bruntusan yang parah atau tidak kunjung membaik dengan perawatan mandiri, diperlukan penanganan medis dari dokter kulit. Berikut ini adalah beberapa perawatan medis yang mungkin direkomendasikan:

1. Obat Topikal

Dokter dapat meresepkan krim atau gel yang mengandung bahan aktif seperti retinoid, benzoil peroksida, atau asam azelaic untuk mengatasi bruntusan. Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengontrol produksi minyak, mengurangi peradangan, dan membantu proses regenerasi kulit.

2. Antibiotik

Dalam kasus bruntusan yang disertai infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk mengatasi peradangan dan membunuh bakteri penyebab.

3. Mengupas Kimia

Prosedur ini menggunakan larutan kimia untuk mengangkat lapisan atas kulit, membantu membuka pori-pori yang tersumbat, dan mempercepat regenerasi sel kulit baru. Peeling kimia biasanya dilakukan secara bertahap dengan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi kulit.

4. Mikrodermabrasi

Teknik ini menggunakan alat khusus untuk mengeksfoliasi lapisan atas kulit secara lembut, membantu menghilangkan sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Mikrodermabrasi efektif untuk memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi bruntusan.

5. Terapi Laser

Penggunaan teknologi laser dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih, membunuh bakteri, dan memperbaiki tekstur kulit. Beberapa jenis laser yang sering digunakan untuk mengatasi bruntusan antara laser lain Nd:YAG dan laser diode.

6. Ekstraksi Komedo

Prosedur ini dilakukan oleh dokter kulit untuk mengeluarkan komedo dan material yang menyumbat pori-pori secara manual menggunakan alat khusus. Ekstraksi komedo efektif untuk mengatasi bruntusan yang sudah membandel.

7. Terapi Hormon

Untuk kasus bruntusan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, dokter mungkin merekomendasikan terapi hormon seperti penggunaan pil KB untuk mengontrol produksi minyak berlebih.

Penting untuk diingat bahwa setiap perawatan medis memiliki risiko dan efek samping tersendiri. Konsultasikan dengan dokter kulit terpercaya untuk menentukan perawatan yang paling sesuai dengan kondisi kulit Anda. Selalu ikuti petunjuk penggunaan obat dan jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk hasil yang optimal.

Tips Pencegahan Bruntusan

Menyembuhkan lebih baik daripada mengobati. Berikut ini adalah beberapa tips efektif untuk mencegah timbulnya bruntusan di wajah:

1. Jaga Kebersihan Wajah

Bersihkan wajah secara teratur, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau berolahraga. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Hindari mencuci wajah terlalu sering karena dapat menghilangkan minyak alami kulit yang penting.

2. Pilih Produk Non-Komedogenik

Gunakan produk skincare dan makeup yang berlabel "non-komedogenik" atau "oil-free". Produk-produk ini dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori dan mengurangi risiko timbulnya bruntusan.

3. Eksfoliasi Secara Teratur

Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori-pori. Pilih eksfoliator yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda.

4. Hindari Menyedihkan Wajah

Kurangi kebiasaan menyentuh atau menggaruk wajah, terutama dengan tangan yang tidak bersih. Bakteri dari tangan dapat berpindah ke wajah dan memicu timbulnya bruntusan.

5. Gunakan Tabir Surya

Aplikasikan tabir surya setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan. Sinar UV dapat meningkatkan produksi minyak dan memperparah kondisi bruntusan. Pilih tabir surya non-komedogenik dengan SPF minimal 30.

6. Jaga Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral. Hindari makanan tinggi lemak, gula, dan produk susu yang dapat memicu produksi minyak berlebih. Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga hidrasi kulit.

7. Kelola Stres

Stres dapat memicu produksi hormon yang meningkatkan produksi minyak di kulit. Lakukan teknik relaksasi seperti relaksasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengelola tingkat stres Anda.

8. Ganti Sarung Bantal Secara Rutin

Ganti sarung bantal setidaknya seminggu sekali untuk menghindari menumpuknya bakteri, minyak, dan kotoran yang dapat memicu bruntusan saat tidur.

9. Hindari Penggunaan Handuk Kasar

Gunakan handuk lembut untuk mengeringkan wajah dan jangan menggosok terlalu keras. Handuk kasar dapat mengiritasi kulit dan memperparah kondisi bruntusan.

10. Konsultasi Rutin dengan Dokter Kulit

Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter kulit untuk menjaga kondisi kulit Anda dan mendapatkan saran perawatan yang tepat sesuai dengan perubahan kondisi kulit.

Dengan menerapkan tips-tips pencegahan ini secara konsisten, Anda dapat mengurangi risiko timbulnya bruntusan dan menjaga kesehatan kulit wajah dalam jangka panjang.

Mitos dan Fakta Seputar Bruntusan

Banyak informasi yang beredar tentang bruntusan, namun tidak semuanya akurat. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar bruntusan yang perlu Anda ketahui:

Mitos: Bruntusan hanya terjadi pada remaja

Fakta: Meski lebih sering terjadi pada remaja karena perubahan hormon, bruntusan dapat muncul pada usia berapapun, termasuk orang dewasa.

Mitos: Mencuci wajah sesering mungkin dapat menghilangkan bruntusan

Fakta: Mencuci wajah terlalu sering justru dapat mengiritasi kulit dan memperparah bruntusan. Cukup bersihkan wajah 2 kali sehari dengan pembersih yang lembut.

Mitos: Makanan berminyak dan cokelat selalu menyebabkan bruntusan

Fakta: Meski diet dapat mempengaruhi kondisi kulit, hubungan langsung antara makanan tertentu dan bruntusan berbeda-beda pada setiap orang. Penting untuk memperhatikan reaksi kulit Anda terhadap makanan tertentu.

Mitos : Sinar matahari dapat mengeringkan bruntusan

Fakta: Paparan sinar matahari berlebih justru dapat memperparah bruntusan dengan meningkatkan produksi minyak dan menyebabkan iritasi kulit.

Mitos: Makeup selalu menyebabkan bruntusan

Fakta: Makeup yang non-komedogenik dan dibersihkan dengan baik setiap hari tidak akan menyebabkan bruntusan. Pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda.

Mitos : Bruntusan akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan

Fakta: Meski beberapa kasus bruntusan ringan dapat membaik tanpa perawatan, sebagian besar memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah memburuknya kondisi dan potensi timbulnya bekas luka.

Mitos: Memencet bruntusan adalah cara tercepat untuk menghilangkannya

Fakta: Memencet bruntusan dapat menyebabkan peradangan, infeksi, dan bekas luka yang lebih parah. Lebih baik atasi dengan perawatan yang tepat dan sabar.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu Anda menghindari kesalahan dalam merawat kulit dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi bruntusan.

Kesimpulan

Bruntusan di wajah memang dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit dan faktor pemicu yang berbeda-beda, sehingga penting untuk menemukan rutinitas perawatan yang paling sesuai untuk Anda.

Konsistensi dalam perawatan kulit, pola hidup sehat, dan kesabaran adalah kunci utama dalam mengatasi bruntusan. Jika bruntusan tidak kunjung membaik setelah perawatan mandiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dengan pendekatan yang tepat dan perawatan yang konsisten, Anda dapat mencapai kulit wajah yang sehat, bersih, dan bebas bruntusan.

Sumber : Liputan6.com