Cuaca di Bulan Ramadan Masih Ekstrem, Begini Cara Menyiasati Dampaknya pada Tubuh Saat Berpuasa
14 March 2025, 16:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1855858/original/022041600_1517486603-20180201-Cuaca-Ekstrem-IA1.jpg)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada periode 10--13 Maret 2025 atau memasuki pekan kedua bulan Ramadan 1446 Hijriah Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan.
Pada masa itu perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Adanya perubahan cuaca di Indonesia sedang tidak menentu sehingga puasa Ramadan di tahun ini tentunya agak berbeda dengan tahun sebelumnya karena musim yang cepat berganti dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya.
Menurut ahli gizi (dietisien) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Iis Rosita, MKM. RD mengungkapkan bahwa asupan gizi saat berpuasa di masa pancaroba seperti ini tetaplah harus tetap mengacu pada pola gizi seimbang.
"Pada pola gizi seimbang, menu harus mengandung sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan akan cairan tubuh kita juga harus tetap terpenuhi apalagi sedang dalam kondisi berpuasa," ujar Iis dalam keterangannya di laman RSHS, Bandung, Rabu (12/3/2025).
Pada bulan Ramadan, lanjut Iis, pemenuhan cairan ini dapat disesuaikan waktunya yaitu pada malam hari, dianjurkan untuk meminum 6-8 gelas air per hari.
Iis menyebutkan untuk sumber protein bisa memilih antara protein nabati dan protein hewani. Khusus yang hewani, sebaiknya menghindari daging yang berlemak tinggi khususnya bagi yang sudah berumur.
"Oleh karena itu, ketika makan daging, pilihlah daging yang tidak berlemak atau bisa juga kita mempersering konsumsi ikan. Sedangkan untuk protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, tempe termasuk susu baik itu susu kedelai atau susu sapi. Protein berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ungkap Iis.
Selain protein sebut Iis, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan sehingga saat berbuka puasa sebaiknya menyediakan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Buah yang dianjurkan adalah buah yang mengandung vitamin C yang biasanya berwarna oranye atau merah seperti jeruk, jambu biji merah, pepaya dan lain sebagainya.
"Untuk pemenuhan sayuran, kita bisa mengandalkan sayuran berwarna hijau atau sayuran yang berwarna seperti wortel, tomat yang fresh dan langsung diolah," kata Iis.
Selain bahan makanan tersebut, juga perlu mencari makanan yang dapat memperbaiki flora usus seperti youghurt yang berfungsi untuk memperbaiki pencernaan.
Perlu diketahui, apabila pencernaan bagus maka daya tahan tubuh juga akan bagus karena sumber terjadinya penyakit dapat berawal dari sini.
"Apabila pencernaan terganggu maka dapat muncul penyakit-penyakit infeksi lainnya," jelas Iis.
IIs menuturkan komposisi gizi seimbang saat makan yaitu nasi antara 150-200 gram, lauk hewani semisal daging ayam sebanyak 100 gram atau lauk nabati misalnya tempe 50 gram. Untuk sayuran adalah sekitar 100 gram.
Tips untuk mereka yang tidak ingin menambah berat badan, porsi nasi dan sayuran sebaiknya disamakan, jadi bila nasinya 100 gram maka sayurannya pun 100 gram sehingga kita akan lebih banyak memakan serat.
"Hal ini dianjurkan untuk usia dewasa dan lansia. Untuk menjaga kesehatan saat berbuka puasa atau sahur lebih baik diawali dan diakhiri dengan makanan dan minuman yang bersuhu normal atau hangat," tutur Iis.
Saat berbuka, Iis menyarankan sebaiknya tidak langsung meminum yang dingin, makanan pedas, atau makan panas berminyak seperti gorengan karena hal ini juga dapat berisiko terkena radang kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa.
Advertisement
Penjelasan BMKG
Berdasarkan keterangan dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, periode 10-16 Maret 2025 dalam satu minggu ke depan, diprakirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan suplai massa uap air yang mendukung pembentukan awan konvektif dan terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat, diantaranya yakni suhu muka laut di sekitar wilayah perairan Indonesia relatif hangat.
Gelombang MJO secara spasial diprakirakan aktif di sebagian wilayah Jawa Barat, diprakirakan terdapat sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra dan selatan Pulau Jawa sehingga dapat mengakibatkan pembentukan belokan angin dan konvergensi di Jawa Barat.
Sehingga labilitas atmosfer secara umum berada pada kategori labil ringan hingga kuat. BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat merekomendasikan kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
Seluruh kelompok masyarakat agar tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Diharapkan masyarakat mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi resiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya.
Masyarakat juga diimbau tetap mengupdate informasi dan pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana.
Berdasarkan prakiraan perkembangan dinamika atmosfer pada skala global, regional dan lokal, serta model cuaca deterministik dan probabilistik, diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat, potensi hujan sedang hingga lebat/sangat lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagian wilayah berikut:
1. Senin 10 Maret 2025
Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kab Sumedang, Kab Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
2. Selasa, 11 Maret 2025
Kab Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kab Sumedang, Kab Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
3. Rabu, 12 Maret 2025
Kab Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kab Sumedang, Kab Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
4. Kamis, 13 Maret 2025
Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kab Sumedang, Kab dan Kota Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
5. Jumat, 14 Maret 2025
Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kab Bandung Barat, Kab Sumedang, Kab dan Kota Cirebon, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Karawang, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab dan Kota Bandung, Kab Sumedang, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
6. Sabtu, 15 Maret 2025
Kab Subang, Kab Bandung Barat, Kab Bandung, Kab Sumedang, Kab Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab Garut, Kab Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran.
7. Minggu, 16 Maret 2025
Kab Majalengka, Kab Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar.
Prospek cuaca itu merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail, masyarakat dapat mengakses melalui website, aplikasi mobile dan sosial media Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website, aplikasi mobile dan sosial media BMKG.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan. Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi tersebut terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Advertisement