Panduan Mengenali Ciri-Ciri Tahu Berformalin, Waspadai Bahayanya
12 March 2025, 21:45 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5160082/original/014777600_1741770039-kamala-bright-SGSJOJcEIL8-unsplash.jpg)
Pernahkah Anda memperhatikan tahu yang dijual di pasar terlihat sangat putih, kenyal, dan awet? Waspadalah, karena ciri-ciri tersebut bisa jadi pertanda tahu tersebut mengandung formalin, bahan kimia berbahaya yang tidak seharusnya ada dalam makanan. Formalin, atau formaldehida, adalah zat pengawet yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan spesimen biologi, bukan untuk makanan. Konsumsi tahu berformalin dapat membahayakan kesehatan Anda secara serius.
Tahu berformalin sulit dibedakan sekilas dari tahu biasa. Namun, beberapa ciri khas dapat membantu Anda mengidentifikasinya. Pedagang nakal menambahkan formalin untuk memperpanjang masa simpan tahu dan membuatnya terlihat lebih menarik. Mereka mengeksploitasi sifat formalin yang mampu mencegah pembusukan dan membuat tekstur tahu lebih kenyal. Praktik ini sangat berbahaya dan ilegal, karena formalin adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Bahaya mengonsumsi tahu berformalin sangat serius. Formalin dapat menyebabkan iritasi pada tubuh, perubahan sel jaringan, dan bahkan kanker. Selain itu, zat ini juga dapat merusak organ vital seperti hati, ginjal, dan sistem saraf pusat. Oleh karena itu, sangat penting untuk waspada dan mengetahui cara mengenali tahu berformalin agar Anda dan keluarga terhindar dari bahaya kesehatan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, panduan mengenali ciri-ciri tahu berformalin.
Advertisement
Ciri-Ciri Tahu Berformalin
Ciri-ciri tahu berformalin:
- Tekstur keras dan kenyal
- Tahu berformalin memiliki tekstur yang lebih keras dan kenyal dibandingkan tahu alami.
- Saat ditekan dengan jari, tahu berformalin tidak mudah hancur.
- Bahkan jika dijatuhkan dari ketinggian rendah, tahu berformalin tetap utuh.
- Tahu alami lebih lembut dan mudah hancur saat ditekan atau dijatuhkan.
Menurut penelitian Faradila et al. (2014) dalam Jurnal Proteksi Kesehatan, tahu yang mengandung formalin memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal dibandingkan tahu tanpa formalin.
- Warna dan aroma
- Tahu berformalin seringkali berwarna putih sangat mencolok dan mengkilat.
- Aromanya cenderung tidak berbau atau bahkan memiliki bau kimia yang menyengat.
- Tahu alami biasanya memiliki aroma khas kedelai yang lembut.
Studi oleh Wikanta (2011) dalam Jurnal Sains dan Teknologi menunjukkan bahwa tahu berformalin memiliki warna putih yang lebih cerah dan aroma yang berbeda dibandingkan tahu tanpa formalin.
- Daya tahan
- Tahu berformalin memiliki daya tahan yang jauh lebih lama, bahkan tanpa pendingin.
- Tahu alami biasanya hanya bertahan beberapa hari pada suhu ruangan.
Penelitian Cahyadi (2009) dalam Jurnal Teknologi dan Industri Pangan menemukan bahwa tahu berformalin dapat bertahan hingga 3-5 hari pada suhu ruang, sedangkan tahu tanpa formalin hanya bertahan 1-2 hari.
- Tes perendaman air panas
Tahu berformalin tetap keras dan tidak berubah tekstur saat direndam air panas.
Tahu alami akan mengalami perubahan tekstur saat direndam air panas.
- Tes larutan kunyit
Tahu berformalin akan berubah warna menjadi merah kecoklatan saat ditetesi larutan kunyit.
Tahu alami tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan.
Cara terbaik menghindari tahu berformalin adalah dengan membeli dari penjual terpercaya dan memilih tahu yang masih segar. Beliau juga menyarankan untuk memperhatikan tekstur, warna, dan aroma tahu sebelum membeli.
Advertisement
Alasan Penambahan Formalin pada Tahu
Beberapa pedagang tidak bertanggung jawab menambahkan formalin pada tahu karena beberapa alasan. Pertama, untuk memperpanjang umur simpan tahu. Tahu memiliki kadar air tinggi sehingga mudah rusak dan busuk. Dengan menambahkan formalin, tahu dapat bertahan lebih lama, bahkan hingga beberapa minggu.
Kedua, formalin membuat tekstur tahu lebih kenyal dan tidak mudah hancur, sehingga terlihat lebih menarik bagi konsumen.
Ketiga, formalin membuat tampilan tahu lebih 'segar' dalam waktu yang lebih lama. Tahu yang diberi formalin akan terlihat lebih putih dan mengkilat, meskipun sebenarnya sudah tidak segar lagi.
Praktik ini sangat merugikan konsumen karena dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan memilih tahu dari sumber yang terpercaya.
Ingatlah, penggunaan formalin pada makanan sangat berbahaya dan dilarang di Indonesia. Pilihlah tahu yang masih segar, berbau harum khas kedelai, dan mudah hancur jika ditekan. Jika ragu, lebih baik hindari membeli tahu tersebut. Kesehatan Anda jauh lebih berharga daripada harga tahu yang murah.
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, perhatikan juga permukaan tahu. Tahu berformalin seringkali terlihat lebih 'bersih' dan tidak lengket. Jika ditekan, tahu berformalin akan kembali ke bentuk semula lebih cepat. Selalu beli tahu dari penjual yang terpercaya dan perhatikan kualitas serta kesegaran tahu sebelum membelinya. Jika ragu, lebih baik hindari membeli tahu tersebut.
Cara Memilih Tahu yang Aman
Untuk menghindari risiko membeli tahu berformalin, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
1. Belilah tahu dari penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Penjual yang terpercaya biasanya akan memproduksi tahu secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.
2. Pilihlah tahu yang masih segar. Tahu segar biasanya memiliki aroma khas kedelai yang harum dan tekstur yang lembut.
3. Perhatikan kemasan tahu. Tahu yang dikemas dengan baik dan memiliki label yang jelas biasanya lebih aman. Pastikan label tersebut mencantumkan informasi tentang produsen, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa.
4. Simpan tahu dengan benar. Simpan tahu di lemari es untuk menjaga kesegarannya dan mencegah pembusukan. Konsumsi tahu segera setelah dibeli atau dalam waktu satu hingga dua hari untuk mendapatkan kualitas terbaik.
Dengan memperhatikan ciri-ciri tahu berformalin dan tips memilih tahu yang aman, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh formalin. Ingatlah, kesehatan adalah aset yang paling berharga. Jangan sampai tergoda oleh harga murah yang dapat membahayakan kesehatan Anda.