Usai Bertemu Pandawara Group, Prabowo Panggil Menko AHY Bahas Penanganan Sampah

12 March 2025, 15:30 WIB
Usai Bertemu Pandawara Group, Prabowo Panggil Menko AHY Bahas Penanganan Sampah

Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membahas penanganan sampah di berbagai wilayah Indonesia. Hal itu menyusul pertemuannya dengan Pandawara Group di Istana Negara, Jakarta, Selasa 11 Maret 2025.

"Diundang secara khusus oleh Pak Presiden untuk memaparkan terkait dengan konsep pengelolaan sampah secara nasional. Kita tahu bahwa sampah ini kan menjadi permasalahan yang sangat mendasar. Masyarakat di semua daerah juga kerap menghadapi permasalahan sampah ini. Bisa dikatakan darurat sampah yang harus segera kita carikan solusinya. Nah, solusi ini yang tentunya kita membutuhkan arahan-arahan direktif dari Pak Presiden," tutur AHY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

AHY mengaku telah menggelar beberapa kali rapat koordinasi terkait penanganan sampah skala nasional lantaran infrastruktur tersebut memiliki peran yang sangat penting.

"Kementerian PU juga memiliki peran yang sangat signifikan karena kita tahu bahwa pengelolaan sampah ini tentu harus dipersiapkan teknologinya, kemudian instalasinya agar bisa direduksi secara signifikan baik dari sumbernya, rumah tangga, industri, fasilitas sampai dengan ke TPA," jelas dia.

"Dan kita harapkan bisa di benar-benar dihancurkan, dihilangkan, dan syukur-syukur dengan teknologi yang available saat ini bahkan bisa kita konversi menjadi energi listrik. Artinya, pendekatan pembangunan yang sustainable, pendekatan infrastruktur juga untuk ketahanan lingkungan hidup kita juga terus menjadi perhatian dan prioritas dari Pak Presiden," sambungnya.

Menurut AHY, kondisi bencana alam khususnya banjir tentu memiliki keterkaitan dengan kondisi lingkungan, terutama soal penanganan sampah. Namun begitu, tidak hanya lewat pendekatan infrastruktur melainkan upaya membangun kesadaran publik.

"Dan juga partisipasi, melibatkan semua kalangan agar yang memiliki kesadaran dan keterpanggilan untuk benar-benar menjaga lingkungan kita. Tapi setelah itu kita juga harus meyakinkan bahwa daerah-daerah sebagai ujung tombak dari pengelolaan sampah di semua wilayah ini juga menyiapkan tempatnya, TPS-nya, TPA-nya, dan tadi fasilitas untuk menghancurkan sampah tadi," AHY menandaskan.

Prabowo Terima Pandawara Group di Istana

Prabowo Terima Pandawara Group di Istana

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima Pandawara Group di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3/2025). Pandawara Group mengaku akan membahas masalah lingkungan dan sampah.

"Soal isu lingkungan sampah lah. Specifically membicarakan isu persoalan sampah," kata Anggota Pandawara Group, Gilang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Dia mengaku dihubungi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk menemui Prabowo. Pandawara Group berharap pertemuan ini dapat menciptakan inovasi untuk kemajuan lingkungan di Indonesia.

"Semoga hasil dari pertemuan ini kota bisa lebih bersinergi dan bisa membuat inovasi yang kerenlah untuk kemajuan lingkungan yang ada di Indonesia," jelas Gilang.

Pandawara Group

Diketahui, Pandawara Group saat menjadi buah bibir lantaran mereka memanfaatkan platform TikTok, menyebarkan aksi bersih-bersih sampah yang menumpuk.

Kelompok pemuda peduli lingkungan asal Bandung, Jawa Barat, ini kerap berseliweran di media sosial TikTok saat sedang membersihkan sampah di sungai hingga pantai yang kotor dan tercemar. Konten video mereka sangat positif dan inspiratif bagi generasi muda khususnya generasi Z.

Kelompok yang beranggotakan lima orang pemuda ini, yakni Rifki Sa'dullah (22), Gilang Rahma (22), Muchamad Ikhsan (21), Rafly Pasya (22), dan Agung Permana (22) sukses menggerakkan generasi muda dan masyarakat umum untuk melakukan aksi bersih-bersih lingkungan. Pada saat ini akun mereka diikuti oleh 8,4 juta pengguna di platform TikTok.

Gilang mengakui, Pandawara tidak pernah mengira apabila konten mereka akan mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat Indonesia.

Pada awalnya mereka melakukan aksi bersih-bersih lingkungan karena memang sudah geram dengan persoalan banjir yang tidak kunjung teratasi dengan baik.

Kegeraman ini bersifat personal karena rumah salah satu anggota Pandawara setiap musim hujan rutin dilanda musibah banjir. Kemudian mereka mencari tahu penyebab banjir kerap terjadi. Hingga mereka menemukan bahwa sampah yang menumpuk di sungai menjadi salah satu penyebab banjir tersebut.

"Awalnya Pandawara itu berangkat dari keresahan dan kegelisahan kita karena memang banjir itu terjadi terus-menerus. Dari kita kecil sampai remaja hingga dewasa masalah banjir tersebut belum menemukan solusi yang tepat," kata Gilang Rahma, Rabu (22/11), merdeka.com.

<p>Infografis Jenis-Jenis Plastik yang Berpotensi Jadi Sampah. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com