Dalai Lama Sebut Penerusnya Lahir di Luar China

12 March 2025, 12:07 WIB
Dalai Lama Sebut Penerusnya Lahir di Luar China

Dalai Lama menyatakan bahwa penerusnya akan lahir di luar China, sebuah pernyataan yang semakin memperumit perselisihan dengan Beijing mengenai kontrol atas wilayah Himalaya yang telah dia tinggalkan lebih dari enam dekade lalu.

Dalam buku barunya, "Voice for the Voiceless", Dalai Lama menegaskan bahwa orang-orang Tibet di seluruh dunia menginginkan lembaga Dalai Lama terus berlanjut setelah kepergiannya.

Sebelumnya, Dalai Lama pernah mengatakan bahwa garis keturunan Dalai Lama bisa berakhir bersamanya. Namun dalam buku ini, untuk pertama kalinya dia menegaskan bahwa penerusnya akan lahir di "dunia bebas," yang dia maksudkan sebagai di luar China. Sebelumnya, dia hanya menyatakan bahwa kemungkinan reinkarnasinya bisa terjadi di luar Tibet, mungkin di India, tempat dia kini tinggal dalam pengasingan.

"Karena tujuan reinkarnasi adalah untuk melanjutkan pekerjaan pendahulunya, Dalai Lama yang baru akan lahir di dunia bebas agar misi tradisional Dalai Lama -- sebagai suara kasih sayang universal, pemimpin spiritual Buddha Tibet, dan simbol aspirasi rakyat Tibet -- dapat terus berlanjut," tulis Dalai Lama dalam bukunya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (12/3/2025).

Tenzin Gyatso (89), Dalai Lama ke-14, melarikan diri dari Tibet pada usia 23 tahun ke India bersama ribuan orang Tibet lainnya pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Komunis Mao Zedong. Sementara Beijing bersikeras bahwa mereka akan memilih penerusnya, Dalai Lama telah menegaskan bahwa penerus yang ditunjuk oleh China tidak akan dihormati.

China mencap Dalai Lama sebagai "separatis" dan "pengasingan politik yang terlibat dalam aktivitas separatis anti-China dengan kedok agama." Ketika ditanya tentang buku tersebut dalam konferensi pers, juru bicara kementerian luar negeri China menegaskan bahwa posisi Beijing mengenai Tibet tetap konsisten dan tidak terpengaruh oleh pernyataan Dalai Lama.

Beijing berharap Dalai Lama "kembali ke jalur yang benar" dan mengatakan mereka terbuka untuk berdiskusi mengenai masa depannya, dengan syarat dia mengakui Tibet dan Taiwan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari China dan mengakui pemerintahan sah China sebagai satu-satunya pemerintah yang sah. Usulan ini, bagaimanapun, telah ditolak oleh parlemen Tibet dalam pengasingan di India.

Dalam bukunya, Dalai Lama mengungkapkan bahwa dia telah menerima banyak petisi dari berbagai kalangan, termasuk para biksu senior dan orang Tibet baik di dalam maupun luar Tibet, yang secara seragam meminta agar garis keturunan Dalai Lama diteruskan.

Tradisi Tibet meyakini bahwa jiwa seorang biksu Buddha senior akan terlahir kembali dalam tubuh seorang anak setelah kematiannya. Dalai Lama saat ini diidentifikasi sebagai reinkarnasi dari pendahulunya ketika dia berusia dua tahun.

Dalai Lama, yang meraih Nobel Perdamaian 1989, juga menyebutkan dalam bukunya bahwa dia akan merilis rincian tentang suksesinya pada ulang tahunnya yang ke-90.

Metode Tradisi dan Tantangannya

Metode Tradisi dan Tantangannya

Secara tradisional, pencarian Dalai Lama melibatkan proses ritual yang panjang dan kompleks. Proses ini biasanya mencakup konsultasi dengan para biksu senior dan pencarian tanda-tanda ilahi. Namun, pernyataan Dalai Lama XIV dan penolakan China atas haknya untuk menentukan penerus menimbulkan tantangan besar terhadap tradisi ini. Dengan adanya dua kandidat yang mungkin muncul sebagai reinkarnasi Dalai Lama, yaitu satu yang dipilih oleh komunitas Tibet di pengasingan dan satu lagi yang ditunjuk oleh pemerintah China, proses ini akan menjadi semakin rumit.

Dengan adanya dua calon yang berbeda, pengakuan internasional terhadap Dalai Lama yang terpilih akan menjadi faktor penentu. Negara-negara yang mendukung kemerdekaan Tibet atau otonomi Tibet kemungkinan besar akan mengakui Dalai Lama yang dipilih oleh komunitas Tibet di pengasingan. Di sisi lain, negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan China mungkin akan mengakui Dalai Lama yang ditunjuk oleh pemerintah China. Situasi ini berpotensi menciptakan perpecahan dan konflik diplomatik yang lebih dalam.

Peran Gaden Phodrang Trust

Peran Gaden Phodrang Trust

Dalai Lama telah menunjuk Gaden Phodrang Trust, sebuah yayasan yang berbasis di Zurich, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam memilih penerusnya. Peran dan pengaruh Trust ini akan sangat penting dalam proses suksesi. Gaden Phodrang Trust diharapkan dapat menjalankan tanggung jawab ini dengan baik dan mempertahankan tradisi serta nilai-nilai yang telah ada selama ini.

Selain itu, ada kemungkinan Dalai Lama XIV akan menunjuk seorang penerus sebelum kematiannya, yang dikenal sebagai 'emanasi sebelum kematian'. Ini merupakan alternatif terhadap proses reinkarnasi tradisional dan dapat mengurangi potensi konflik. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya penolakan dari pemerintah China terhadap keputusan ini.

Sumber : Liputan6.com