Muhammadiyah, Organisasi Islam Terkaya di Dunia dengan Aset Rp400 Triliun
14 March 2025, 05:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4126243/original/012931500_1660659819-KH-Ahmad-Dahlan.jpg)
Muhammadiyah, organisasi Islam yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, telah tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan terkaya di dunia. Dengan aset mencapai Rp400 triliun, Muhammadiyah tidak hanya dikenal karena kekayaannya, tetapi juga karena kontribusinya yang luar biasa dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan.
Mengutip dari berbagai sumber, organisasi ini memiliki lebih dari 11.000 masjid, 7.000 sekolah dan universitas. Selain itu juga 750 bank perkreditan syariah, 400 pesantren, serta ratusan panti asuhan, rumah sakit, dan klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu aset terbesar Muhammadiyah adalah tanah seluas 21 juta meter persegi. Aset tanah ini bahkan 30 kali lipat lebih luas dari negara Singapura.
Tanah-tanah ini digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ibadah yang melayani masyarakat tanpa memandang latar belakang. Uniknya, semua aset ini tidak dimiliki secara pribadi oleh para pemimpin Muhammadiyah, melainkan atas nama persyarikatan (organisasi).
Prinsip ini sesuai dengan pesan KH Ahmad Dahlan, yakni hidup-hidupilah Muhammadiyah, tetapi jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Muhammadiyah juga dikenal karena komitmennya dalam memajukan pendidikan.
Ribuan sekolah dan universitas yang dikelola oleh organisasi ini telah melahirkan generasi-generasi terdidik yang berkontribusi bagi bangsa. Selain itu, rumah sakit dan klinik Muhammadiyah memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Tidak hanya di Indonesia, Muhammadiyah juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan internasional. Sebagai contoh adalah membantu korban bencana alam dan konflik di berbagai negara.
Dengan jejaring yang luas dan aset yang dimilikinya, Muhammadiyah terus menjadi organisasi Islam yang berhasil menggabungkan kekuatan ekonomi dengan misi sosial dan keagamaan. Keberhasilan ini tidak lepas dari prinsip transparansi yang dipegang teguh oleh para pengurusnya.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement