Maskapai Baru dengan Layanan Premium, Indonesia Airlines Dikabarkan Siap Mengudara ke 30 Negara

09 March 2025, 19:00 WIB
Maskapai Baru dengan Layanan Premium, Indonesia Airlines Dikabarkan Siap Mengudara ke 30 Negara

Indonesia akan kedatangan maskapai baru, PT Indonesia Airlines Group (INA) atau Indonesia Airlines. Meski memakai nama Indonesia, maskapai ini berkantor pusat di Singapura. Perusahaan ini didirikan oleh Calypte Holding dari Singapura. Namun kabarnya perusahaan tersebut adalah milik pengusaha Indonesia bernama Iskandar yang menjalankan usahanya dari Singapura.

Meski belum mendapatkan kabar maupun pernyataan resmi dari maskapai yang bersangkutan, kabar ini sudah ramai beredar ternasuk di media sosial. Dilansir dari laman Newsroom Aviator pada Sabtu, 8 Maret 2025 dan beberapa sumber lainnya seperti akun Instagram @ssesia.news dan @sscbatam, Minggu (9/3/2025), maskapai ini akan berfokus pada penerbangan internasional dengan layanan premium setara jet pribadi.

Mereka kabarnya sudah resmi tedaftar dii Indonesia dan akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Banten. Maskapai dengan singkatan INA ini akan mengoperasikan 20 armada pesawat, termasuk Airbus A321neo, A350-900, dan Boeing 787-9, guna memberikan kenyamanan kelas dunia.

Dalam lima tahun pertama, mereka bahkan sudah merencanakan bakal terbang ke 40 destinasi internasional di 30 negara. Jadi mereka hanya akan melayani rute penerbanganinternasional.

Untuk menjamin kualitas layanan, INA merekrut tim profesional yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun dari maskapai ternama seperti Singapore Airlines, Emirates, dan British Airways. Mereka mengklaim akan menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.

INA akan menciptakan layanan khusus yang menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, dan fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi penyewaan jet pribadi. Namun belum diketahui secara rinci kapan maskapai ini akan mulai beroperasi, lalu destinasi mana saja yang akan mereka tawarkan dan berapa harga tiket yang akan mereka jual.

Kepemilikan Maskapai Indonesia Airlines

Kepemilikan Maskapai Indonesia Airlines

Unggahan tentang maskapai Indonesia Airlines ini mendapat beragam komentar dari warganet Indonesia. Banyak yang mempertanyakan kepemilikan maskapai tersebut, dan ada juga yang skeptis karena harga tiket pesawat yang masih termasuk tinggi.

"Indonesian Airlines punya Singapura?? ," komentar seorang warganet.

"Yang punya Orang Aceh yang tinggal di Singapore," sahut warganet lain. "Semoga bs pindah ke Aceh nnti kedepannya ,atw disalah 1 pulau di indo.," kata yang lain.

"Siap min. Jadi bikin aware dengan ownernya. Klo gini jadi ga tergoda. Setia sm Garuda," sebut pengguna yang lain.

"Bener ga nih? Wah maskapai indo ada yg make a350, 787 sama a321 (selain TransNusa)," tanya warganet yang lain.

"Kok saya agak skeptis ya..... mengingat begitu banyak maskapai yang sudah ada pada struggling baik di ekonomi atau servicenya.......," ujar warganet lainnya.

Tepat setahun lalu, BBN Airlines Indonesia mendapatkan penambahan Sertifikat Operasi Udara (AOC) penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia Kementerian Perhubungan (Kemenhhub). Penambahan sertifikat ini menegaskan kesiapan maskapai untuk mengoperasikan pesawat udara dengan tujuan komersial, serta memperkuat komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan aman, handal, dan efisien.

Cerita Maskapai Baru di Indonesia

Cerita Maskapai Baru di Indonesia

"Dengan adanya AOC ini, Kemenhub telah menyatakan bahwa BBN Airlines Indonesia layak dan memenuhi standar regulasi untuk membuka layanan penerbangan komersial penumpang yang akan mulai beroperasi segera pada Maret 2024," kata Chairman BBN Airlines Indonesia Martynas Grigas dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat, 8 Maret 2024.

"Nantinya, BBN Airlines Indonesia akan menghadirkan pengalaman perjalanan udara dengan standar keamanan dan pelayanan yang tinggi," tambahnya. Menurut Martynas, penambahan sertifikasi ini menjadi langkah awal bagi BBN Airlines Indonesia untuk memenuhi permintaan penerbangan yang besar, terutama menjelang hari raya besar seperti Idul Fitri dan musim liburan di Indonesia.

"Selain permintaan penerbangan domestik yang cukup besar, permintaan penerbangan yang tinggi juga datang dari India dan China. Untuk itu, BBN Airlines Indonesia telah mengatur area operasionalnya yang meliputi Asia & wilayah Oceania, sehingga perusahaan tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga permintaan dari negara-negara tetangga di wilayah tersebut," tambah Martynas.

Saat itu, , BBN Airlines Indonesia telah menyiapkan 3 armada Boeing 737-800 untuk melayani permintaan charter passenger penumpang, dan 3 pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800 dan Boeing 737-400 untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional. Dengan armada yang telah tersedia dan permintaan yang tinggi, BBN Airlines Indonesia menarget untuk mengoperasikan 40 Pesawat armada pada 2027.

Namun kabar terbarunya, BBN Airlines sudah menghentikan seluruh operasi penerbangannya di Indonesia mulai Maret 2025. Keputusan ini diambil setelah BBN Airlines beroperasi selama kurang lebih enam bulan, sejak September 2024.

Kabar Terbaru BBN Airlines

Kabar Terbaru BBN Airlines

Penutupan ini bukan disebabkan oleh kebangkrutan, melainkan sebagai bagian dari perubahan strategi bisnis yang lebih fokus pada penyewaan pesawat. Saat ini, BBN Airlines telah menjalin kerja sama dengan Sriwijaya Air sebagai klien pertama dalam bisnis penyewaan pesawat.

Keputusan untuk beralih fokus ini muncul setelah mempertimbangkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan operasional maskapai tersebut di pasar Indonesia. Rendahnya tingkat keterisian penumpang menjadi salah satu alasan utama di balik penutupan ini.

Rute-rute penerbangan yang dilayani oleh BBN Airlines, termasuk Jakarta-Surabaya, Jakarta-Balikpapan, dan Jakarta-Denpasar, mengalami okupansi yang sangat rendah, jauh di bawah 50 persen. Rute Jakarta-Surabaya bahkan terpaksa ditutup pada Januari 2025, hanya empat bulan setelah beroperasi, karena okupansi yang tidak memenuhi target. Rute Jakarta-Balikpapan juga ditutup lebih awal pada Oktober 2024.

Melansir merdeka.com, Sabtu, 8 Maret 2025, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan bahwa BBN Airlines mungkin belum sepenuhnya siap untuk beroperasi sebagai maskapai penerbangan komersial di Indonesia.

Dalam pernyataannya, ia menyebutkan, "Kesiapan operasional adalah kunci untuk bertahan di industri penerbangan yang sangat kompetitif ini."Pernyataan ini menunjukkan bahwa BBN Airlines harus melakukan evaluasi menyeluruh sebelum melanjutkan operasionalnya di masa depan.

3 Maskapai Indonesia Keluar dari 'Daftar Hitam' Uni Eropa (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com