Puding jagung menjadi salah satu takjil favorit warga di Kota Gorontalo, daerah yang dikenal sebagai Serambi Madinah. Teksturnya yang lembut dengan cita rasa manis dan gurih menjadikan hidangan ini selalu dinantikan saat bulan suci Ramadan.

Menjelang waktu berbuka, para pedagang takjil di berbagai sudut Kota ramai menjajakan puding jagung. Hidangan berbahan dasar jagung manis ini memiliki rasa yang khas, berpadu sempurna dengan santan dan gula, menciptakan sensasi lezat yang menggugah selera.

Salah seorang pedagang takjil di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Rahma (35), mengungkapkan bahwa puding jagung selalu laris manis setiap Ramadan.

"Setiap sore, banyak warga yang mencari puding jagung sebagai menu berbuka. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis gurih membuatnya digemari semua kalangan," ujarnya.

Sementara itu, Farhan (29), salah seorang pembeli, mengaku selalu mencari puding jagung untuk berbuka puasa.

"Setiap Ramadan, saya pasti beli puding jagung. Rasanya enak, manisnya pas, dan cocok untuk berbuka," katanya.

Selain dibeli di pasar, banyak warga yang memilih membuat sendiri puding jagung di rumah. Proses pembuatannya cukup sederhana dengan bahan utama jagung manis, santan, tepung maizena, dan gula.

Campuran bahan ini kemudian dimasak hingga mengental dan didinginkan hingga membentuk tekstur yang kenyal dan lembut seperti jely.

Pecinta kuliner Gorontalo, Refly, menyebutkan bahwa puding jagung telah menjadi bagian dari tradisi Ramadan di Serambi Madinah.

"Selain rasanya yang nikmat, puding jagung juga kaya manfaat karena mengandung serat dari jagung yang baik untuk pencernaan," jelasnya.

Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan sehat dan alami, puding jagung tetap menjadi pilihan utama sebagai takjil berbuka puasa.

Keunikan rasanya serta kandungan nutrisinya menjadikannya hidangan yang tak lekang oleh waktu.