Ramadan di Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi, Kajian Edukasi Palestina Menggugah Kesadaran dan Aksi Nyata

12 March 2025, 00:00 WIB
Ramadan di Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi, Kajian Edukasi Palestina Menggugah Kesadaran dan Aksi Nyata

Puluhan jemaah di Masjid Sejuta Pemuda (Masjid At-Tin) ngabuburit atau mengisi waktu sebelum berbuka puasa melalui kajian yang mendalam mengenai isu Palestina, dengan narasumber Ustaz Muhammad Husein Gaza.

Berlokasi di Jalan Lamping Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, kajian yang diinisiasi oleh Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) ini berfokus pada edukasi dan literasi.

Bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina. Terlebih saat bulan suci Ramadan, di mana umat muslim saling berlomba mendulang pahala kebaikan.

Ustaz Muhammad Husein Gaza menyampaikan keprihatinannya terhadap dukungan umat Islam Indonesia yang seringkali tidak konsisten dan hanya mengikuti tren.

Dia menekankan pentingnya edukasi yang benar mengenai substansi dan esensi perjuangan Palestina, yang selama ini seringkali terdistorsi oleh fokus pada donasi semata.

"Pada kajian inj meluruskan pemahaman yang salah bahwa isu Palestina hanyalah perebutan wilayah. Ini adalah isu geopolitik tingkat tinggi yang berkaitan dengan pembentukan peradaban," ujar Husein Gaza sapaan akrabnya, Jumat (7/3/2025).

Menurutnya, hubungan Indonesia-Palestina ini bukan sekadar donatur dan penerima, tetapi sebagai sesama korban penjajahan. Penjajahan tidak hanya fisik, tetapi juga pemikiran, ekonomi, dan budaya.

"Kajian ini mengajak untuk mengubah pola pikir pragmatis masyarakat. Dukungan untuk Palestina harus lebih dari sekadar donasi, tetapi juga pemahaman akan kesatuan masa depan, mengingat Baitul Maqdis adalah jantung dunia," ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, itu merupakan perintah dan amanah konstitusi kita di pembukaan undang-undang Dasar 1945.

Edukasi dan Aksi Sistematis

Edukasi dan Aksi Sistematis

Husein menjelaskan, langkah awal dari kajian ini adalah membuka pemikiran dan wawasan melalui kajian, agar masyarakat memahami apa yang perlu dilakukan. Donasi adalah dampak dari pemahaman yang benar. Setelah edukasi, perlu adanya gerakan sistematis untuk membantu kemerdekaan Palestina.

"Indonesia, dengan sejarah penjajahannya, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi negara terdepan dalam menyuarakan dukungan untuk Palestina. Dukungan politik dari pemerintah perlu ditingkatkan, dan sinergi dengan masyarakat yang satu suara sangat penting," ujarnya.

Dia menyampaikan, kajian ini diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan cara pandang masyarakat Indonesia terhadap isu Palestina, dari sekadar simpati menjadi aksi nyata yang berkelanjutan.

Sementara, salah seorang jemaah, Hasan Basri mengaku kajian ini bisa memberikan wawasan lebih luas mengenai perjuangan Palestina.

"Sebagaimana disampaikan kajian tadi kata Rasulullah berjalanlah ke Mekah atau Masjidil Haram Madinah atau Masjid Nabawi kemudian Masjidil Aqsa kenapa kita sebagai sesama Muslim kita Mengingat bahwa kita ini artinya manakala di sana satu muslim tersakiti maka semua muslim harus menolongnya," ujar Hasan.

Sebab itu, kata dia, selain hak asasi manusia, konflik di Palestina juga merupakan sebuah cerminan bagaimana rasa kebangsaan bisa mempersatukan masyarakat untuk mempertahankan tanah kelahiran dari para penjajah.

"Palestina itu bumi para nabi ketika Zionis menawarkan untuk membelinya kata khalifah Utsmani waktu itu tidak izinkan, kami tidak Jual kami Palestina ini karena ini tanah wakafnya umat Islam makanya kita harus punya ghirah semangat untuk membebaskan Palestina," tuturnya.

Berbagi Ratusan Takjil dan Hidangan Berbuka Puasa

Muhammad Hadyan Abshar, selaku Manager Program INH mengatakan, kegiatan bertajuk tema Ramadan Bersemi Penuh Inspirasi ini untuk menginspirasi masyarakat dalam memaknai Ramadan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.

"Salah satu momen yang paling dinanti adalah penyaluran 500 hidangan kebaikan Ramadan yang disalurkan kepada jamaah dan masyarakat sekitar untuk berbuka puasa bersama," ujarnya.

Dia mengatakan, hidangan ini merupakan bagian dari program berbagi yang rutin dilakukan oleh INH untuk membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan, sekaligus sebagai wujud kebersamaan dalam merayakan bulan suci Ramadan.

Pihaknya berharap, melalui program ini, INH dapat terus hadir memberikan kontribusi positif, tidak hanya untuk membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kemanusiaan di tengah masyarakat.

"Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya berbagi dan saling membantu, terlebih di bulan yang penuh berkah ini," kata dia.

Simak Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com