Hadiri 1.000 Hari Wafatnya KH Dimyati Rois, Cak Imin Kenang Jasanya untuk PKB
07 March 2025, 19:24 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5154326/original/045850300_1741344872-ce424514-db65-49be-a7ce-e9fd8f953020.jpg)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri peringatan 1.000 hari wafatnya pendiri Ponpes Al-Fadlu wal Fadilah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah sekaligus Ketua Dewan Syura DPP PKB 2018-2022, KH Dimyati Rois, Kamis (6/3/2025) malam.
Pria yang karib disapa Cak Imin ini menyebut, Kiai Dimyati Rois adalah sosok panutan yang telah mewarisi berbagai macam ilmu serta keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, beragama, dan juga bernegara.
"Kita semua yakin dan optimis warisan warisan beliau akan terus mewarnai kehidupan kemasyarakatan kita, mewarnai kehidupan keumatan kita, menjadi suluh penerang jalan bangsa dan negara," ujar dia di Kendal seperti dikutip Jumat (7/5/2025).
Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat itu menyatakan, Kiai Dimyati adalah ulama yang patut menjadi rujukan bagi siapapun, terutama bagi keluarga besar PKB dan Nahdlatul Ulama (NU).
Sebab, komitmen Kiai Dimyati Rois semasa hidup tidak hanya diimplementasikan dalam laku keagamaan saja, tapi juga dalam berbangsa dan bernegara.
"Beliau adalah salah satu rujukan PKB dalam komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan. Satu tarikan nafas yang tidak bisa diputuskan antara kecintaan kepada agama dan kecintaan kepada tanah air," ucap Muhaimin Iskandar memungkasi.
Advertisement
Profil Singkat KH Dimyati Rois
Sebagai informasi, KH Dimyati Rois atau Mbah Dim lahir di Brebes pada 5 Juli 1945. Ia mengawali pendidikan sebagai santri di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, setelah itu berlanjut ke Rembang, tepatnya di Pondok Pesantren Sarang.
Sewaktu muda, Mbah Dim menetap di Kendal dan memutuskan untuk menikah dengan anak seorang tokoh masyarakat Kaliwungu, KH Ibadullah yang bernama Hj To'ah pada 1 Januari 1978.
Setelah menikah dengan Hj To'ah, Mbah Dim mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadilah pada tahun 1985 di Kaliwungu, Jawa Tengah. Di sana ia mengajar santri yang berasal dari berbagai pelosok di Indonesia.
Advertisement
Wafat pada 10 Juni 2022
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4049374/original/078516100_1654900788-a5d89faf-10f9-43f8-a008-bbf8a386f4a0.jpeg)
Diketahui, dedikasinya terhadap organisasi Nahdlatul Ulama, membuat Mbah Dim terpilih menjadi anggota Ahlul Halli wal Adi (AHWA) pada saat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung pada tahun 2021.
Tak hanya itu, Mbah Dim juga merupakan Ketua Dewan Syura DPB PKB di era 2018 hingga 2022. Sehingga dengan meninggalnya sosok panutan tersebut, membuat keluarga besar PKB merasakan kesedihan yang mendalam.
KH Dimyati Rois wafat pada Jumat, 10 Juni 2022. Mbah Dim meninggal dunia di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat pukul 01.13 WIB.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4906231/original/076249200_1722424913-Infografis_SQ_Panas_Dingin_Hubungan_PBNU_dengan_PKB.jpg)