Ini Penyebab Harga MinyaKita Tinggi di Banten

07 March 2025, 18:45 WIB
Ini Penyebab Harga MinyaKita Tinggi di Banten

Minyak goreng kemasan rakyat, Minyakita, kembali menjadi perbincangan hangat setelah beredar video viral di media sosial yang menunjukkan ketidaksesuaian isi kemasan dengan takaran yang tertera.

Video tersebut memperlihatkan isi minyak goreng Minyakita yang ternyata kurang dari takaran 1 liter yang tertera pada kemasan. Kejadian ini membuat masyarakat kembali mempertanyakan kualitas dan pengawasan distribusi Minyakita.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, angkat bicara menanggapi video viral tersebut. Ia memastikan video yang beredar merupakan temuan lama dan kemasan Minyakita yang bermasalah sudah ditarik dari pasaran. Pihak kepolisian juga telah menangkap produsen yang bertanggung jawab atas ketidaksesuaian isi kemasan tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan karena Minyakita diluncurkan pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Mendag Buka Suara

"Sudah ditindaklanjuti. Sebenarnya itu si produsen itu juga pernah kita yang dulu penumpukan barang itu. Jadi itu mungkin video lama, tapi sudah kita laporkan ke polisi," kata Mendag Budi Santoso, seperti dikutip dari pemberitaan Jumat, (7/3/2025).

Mendag memastikan produsen yang melakukan kecurangan, yaitu PT Navyta Nabati Indonesia (NNI), telah ditindak tegas. Perusahaan tersebut telah disegel pada Januari 2025 karena berbagai pelanggaran, termasuk pelanggaran distribusi dan produksi Minyakita yang tidak sesuai standar.

Penindakan terhadap PT NNI menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengawasi distribusi Minyakita dan menindak tegas pelaku usaha yang melakukan kecurangan. Hal ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang kembali dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program Minyakita.

Hasil Penyelidikan

Hasil Penyelidikan

Penyelidikan Satgas Panganmenemukan PT NNI telah melakukan beberapa pelanggaran serius. Perusahaan tersebut kedapatan masih memproduksi Minyakita meskipun masa berlaku Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) telah habis.

Selain itu, PT NNI juga tidak memiliki izin edar dari Badan POM dan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 82920 yang merupakan syarat wajib bagi repacker minyak goreng. Mereka juga diduga memalsukan surat rekomendasi izin edar dari Kementerian Perdagangan.

Lebih lanjut, PT NNI memproduksi Minyakita menggunakan minyak goreng non-DMO dan diduga memproduksi Minyakita dengan takaran kurang dari 1 liter seperti yang terlihat pada video viral.

"Tidak memiliki izin edar Badan POM untuk Minyakita, namun masih memproduksi Minyakita. Kemudian tidak memiliki KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 82920 atau aktivitas pengepakan sebagai syarat wajib repacker minyak goreng," kata Budi dikutip dari Antara.

Penyebab Harga MinyaKita Mahal di Banten

Harga Minyakita yang dijual ke pengecer dengan harga lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 15.500 per liter, bukan Rp 14.500 per liter. Aksi itu diduga membuat harga MinyaKita mahal di Banten.

"Karena Banten termasuk yang tinggi harganya. Nah, ternyata kita temukan ada pelanggaran dan penyimpangan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini penyebab salah satunya kenapa Minyakita ini enggak turun-turun," ujar Budi.

Mengenal MinyaKita

Mengenal MinyaKita

Minyakita adalah minyak goreng kemasan rakyat yang diluncurkan pemerintah Indonesia sebagai bagian dari program stabilisasi harga minyak goreng. Tujuannya adalah untuk menyediakan minyak goreng berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Minyakita tersedia dalam ukuran 1 liter. Harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 14.500 per liter, meskipun harga di pasaran bisa bervariasi.

Minyakita diklaim mengandung vitamin A dan E, serta rendah lemak jenuh. Pemerintah berupaya mendistribusikan Minyakita ke seluruh Indonesia, dengan berbagai upaya untuk memastikan distribusi yang merata dan tepat sasaran. Pembeliannya sempat dibatasi dengan persyaratan membawa KTP atau menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Meskipun sebagian besar masyarakat mengenalnya dengan nama Minyakita, Minyak Goreng Kita hanya memiliki satu merek. Informasi mengenai produsen utama tidak tersedia dalam sumber yang diberikan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence

Sumber : Liputan6.com