Apa Boleh Makan Gorengan Saat Buka Puasa? Ini Jawaban Pakar
04 March 2025, 17:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4771370/original/091380900_1710334469-20240313-Pasar_Takjil_Benhil-HER_3.jpg)
Gorengan merupakan pilihan takjil yang sangat populer untuk berbuka puasa di Indonesia. Setiap bulan Ramadan, berbagai jenis gorengan mudah ditemukan di pasar-pasar Ramadan dan pedagang kaki lima.
Tak hanya praktis dan ekonomis, gorengan ini juga menawarkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, serta rasa gurih yang menggugah selera. Beberapa jenis gorengan yang sering dijadikan takjil antara lain pisang goreng, tempe mendoan, bakwan, tahu isi, dan risoles.
Meski lezat para pakar kesehatan mengatakan untuk tidak mengonsumsi gorengan pada kesempatan pertama berbuka puasa. Ketika berbuka puasa, kondisi tenggorokan sedang kering akibat berpuasa selama kurang lebih 14 jam.
Konsumsi gorengan ketika berbuka puasa dapat merangsang terjadinya luka pada tenggorokan. Luka tenggorokan yang semakin parah membuat penderitanya mengalami gangguan pada tenggorokan seperti disampaikan Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam beberapa waktu lalu.
Namun, bukan berarti konsumsi gorengan sepenuhnya dilarang. Makan gorengan tetap boleh, dengan catatan bukan menjadikan gorengan sebagai makanan pembuka.
"Tetap boleh dikonsumsi, tapi bukan pada kesempatan pertama, juga tidak diperbolehkan konsumsi gorengan berlebihan," ujar Ari dalam Seminar Awam dan Media 'Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI' beberapa waktu lalu.
"Tapi juga tetap tidak boleh berlebihan, sebelumnya telah disampaikan nilai kalorinya perlu diperhatikan, karena kita berpuasa untuk mengurangi asupan kalori," kata Ari.
Advertisement
Efek Konsumsi Makanan yang Digoreng Berlebihan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4766060/original/029418500_1709874523-IMG_1613.jpeg)
Di kesempatan berbeda, dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital Pekanbaru, Erwin Christianto mengatakan mengonsumsi makanan berminyak apalagi dalam jumlah yang banyak dapat memicu berbagai masalah pencernaan.
Seperti peningkatan asam lambung, kembung, mulas, sakit perut, muntah, dan diare.
"Makanan yang digoreng memang menggugah selera, namun konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan," kata Erwin dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Buka Puasa dengan Air dan Kurma
Erwin mengungkapkan bahwa minum air putih dan makan kurma merupakan pilihan yang sehat.
"Kurma dan air putih merupakan pilihan yang baik karena dapat mengembalikan kadar gula darah secara bertahap," jelasnya.
Buah Segar untuk Buka Puasa
Beberapa alternatif makanan sehat untuk berbuka yakni buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, atau melon untuk membantu rehidrasi tubuh.
Buah-buahan kaya akan gula alami, serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Mereka membantu mengembalikan kadar gula darah secara perlahan dan memberikan nutrisi penting untuk tubuh. Salad buah dengan yogurt rendah lemak juga merupakan pilihan yang menyegarkan dan bergizi.
Selain itu, buah-buahan juga mudah dicerna dan tidak membebani sistem pencernaan. Mengonsumsi buah-buahan sebagai takjil dapat membantu mencegah sembelit dan masalah pencernaan lainnya yang sering terjadi selama bulan puasa