Bolehkah Makmum Tidak Selesai Baca Al-Fatihah karena Imam Tarawih Ngebut? Ini Kata Buya Yahya

01 March 2025, 14:30 WIB
Bolehkah Makmum Tidak Selesai Baca Al-Fatihah karena Imam Tarawih Ngebut? Ini Kata Buya Yahya

Sholat Tarawih merupakan amalan yang hanya dilakukan di bulan Ramadhan. Pelaksanaan sholat Tarawih sering diikuti dengan sholat witir dengan jumlah rakaat ganjil.

Hukum sholat Tarawih pada bulan Ramadhan adalah sunnah. Meski tidak sampai wajib, muslim tetap dianjurkan melaksanakan ibadah tersebut, mengingat keutamaannya luar biasa.

"Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah, akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu." [Bukhari, no. 37 dan Muslim, no. 759]

Sholat Tarawih dilaksanakan sebanyak delapan atau 20 rakaat, tergantung menggunakan pendapat ulama yang mana. Jumlah rakaat tersebut ditambah dengan tiga rakaat sholat Witir.

Dalam praktiknya, sering ditemukan pelaksanaan sholat Tarawih yang super ngebut. Hanya beberapa menit untuk melaksanakan segitu banyaknya rakaat sholat Tarawih.

Ketika imam sholat Tarawih ngebut, makmum di belakangnya sering ketinggalan membaca surah Al-Fatihah, meskipun mengikuti gerakan sholat sejak imam takbiratul ihram. Pertanyaannya, jika imam Tarawih ngebut, bolehkah makmum tidak selesai baca Al-Fatihah?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya.

Penjelasan Buya Yahya

Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan, dalam mazhab Imam Syafi'i dan jumhur ulama membaca surah Al-Fatihah bagi makmum adalah wajib jika makmum tersebut sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah.

"Kalau memang kita berdiri bareng dengan imam, maka makmum wajib baca surah Al-Fatihah. Bahkan kalau pun imam ngebut tetap kita wajib baca surah Al-Fatihah (sampai selesai)," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (28/2/2025).

Bagi makmum yang belum selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kata Buya Yahya boleh menyelesaikan terlebih dahulu meskipun ketinggalan beberapa gerakan sholat imam sampai sebelum imam berdiri lagi untuk rakaat berikutnya. Dengan catatan, makmum tersebut ketika berdirinya bareng imam dalam tempo yang cukup membaca surah Al-Fatihah.

"Jadi misalnya, kita baca bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil'alamin (belum selesai). Eh imam rukuk, sujud, sampai sujud kedua selesai. Sebelum imam berdiri kalau kita sudah rukuk maka sah. Kita ketinggalan rukun yang banyak. Maka saat itu kita pun masih boleh. Begitu pentingnya membaca Al-Fatihah," Buya Yahya mencontohkan.

Kasus tersebut berbeda jika makmum berdiri dengan imam dalam tempo yang tidak cukup membaca surah Al-Fatihah, maka membaca Al-Fatihah secukupnya saja. Misalnya, baru membaca ayat kelima surah Al-Fatihah, ternyata imam sudah mulai rukuk, maka harus langsung mengikuti imam.

"Tapi kalau dalam keadaan normal wajib menyempurnakan Al-Fatihah. Kalau imam cepat kita dimaafkan, tapi tetap baca surah Al-Fatihah. Dengan catatan kita sempat berdiri dengan imam dalam tempo yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah," jelas Buya Yahya.

Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan Buya Yahya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

  • Jika memiliki waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah (takbiratul ihram bareng imam), maka wajib menyelesaikan bacaan tersebut meskipun imam Tarawih telah melakukan gerakan rukun sholat berikutnya.
  • Jika tidak punya waktu yang cukup untuk membaca surah Al-Fatihah, misalnya baru takbiratul ihram ketika imam baca surah pendek, maka tidak wajib menyelesaikan Al-Fatihah. Makmum boleh langsung mengikuti gerakan imam berikutnya.

Wallahu a'lam.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com