Ramadhan 1446 H, Kemenag Ajak Umat Muslim Introspeksi Diri
28 February 2025, 17:53 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2216208/original/055055100_1526483407-20180516-Tarawih-Istiqlal-2.jpg)
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia kembali mengajak seluruh umat Muslim di Indonesia untuk memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai momen introspeksi diri.
Hal ini disampaikan oleh Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta menyusul penentuan awal Ramadhan yang kerap menimbulkan perbedaan pandangan antar kelompok umat Islam.
Menjelang Ramadhan 1446 H, Kemenag telah melakukan berbagai persiapan, termasuk pemantauan hilal di 125 titik di seluruh Indonesia. Hasil pemantauan ini akan menjadi dasar dalam sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan secara resmi.
Selain itu, Kemenag juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama selama Ramadhan. Hal ini mengingat potensi perbedaan penentuan awal Ramadhan yang mungkin terjadi, seperti perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib, mengajak umat Muslim untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai sarana introspeksi diri.
"Manfaatkan dan optimalkan bulan Ramadhan ini untuk sarana introspeksi diri. Terutama, dalam meningkatkan toleransi, saling menghargai antara satu dengan yang lain," kata Adib.
Advertisement
Introspeksi Diri untuk Tingkatkan Keimanan
Introspeksi diri ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan umat Muslim. Hal ini penting untuk menciptakan suasana Ramadhan yang damai dan penuh keberkahan.
Lebih lanjut, Adib juga menekankan pentingnya saling menghargai perbedaan pendapat dalam penentuan awal Ramadhan. Sikap toleransi dan saling menghormati diyakini dapat menjaga kerukunan umat.
Kemenag menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di bulan Ramadhan. Hal ini menjadi perhatian utama mengingat potensi perbedaan penentuan awal Ramadhan.
Meskipun terdapat perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan, Kemenag mengajak seluruh umat Islam untuk tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut. Toleransi dan persatuan sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Advertisement
Pemantauan Hilal di Seluruh Indonesia
Pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Ramadhan 1446 H dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia. Lokasi-lokasi pemantauan dipilih secara strategis agar hasil pengamatan akurat.
Di Jakarta, beberapa lokasi pemantauan hilal antara lain Monumen Nasional (Monas), Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Musariin Basmol Kembangan Utara, dan Pulau Karya di Kabupaten Kepulauan Seribu. Monas dipilih karena ketinggiannya yang optimal untuk pengamatan hilal.
Proses pemantauan hilal ini melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli astronomi dan perwakilan dari berbagai ormas Islam. Hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat untuk menentukan keputusan resmi pemerintah.