Berapa Hari Lagi Puasa 2025? Cek Jadwal Ramadhan Pemerintah, Muhammadiyah dan NU

27 February 2025, 14:57 WIB
Berapa Hari Lagi Puasa 2025? Cek Jadwal Ramadhan Pemerintah, Muhammadiyah dan NU

Bulan suci Ramadhan 2025 semakin dekat, dan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai bertanya-tanya kapan hari pertama puasa akan dimulai. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penetapan 1 Ramadhan di Indonesia bisa berbeda antara pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU), tergantung pada metode yang digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriyah.

Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode hisab wujudul hilal, sementara NU dan pemerintah masih menunggu sidang isbat yang akan dilakukan pada 28 Februari 2025. Jika hilal terlihat pada hari itu, maka puasa bisa dimulai pada 1 Maret, tetapi jika tidak, kemungkinan awal Ramadhan mundur ke 2 Maret 2025.

Lalu, bagaimana prediksi awal puasa 2025 versi pemerintah dan ormas Islam lainnya? Apakah tahun ini umat Islam di Indonesia akan memulai puasa secara serentak? Simak ulasannya berikut ini, dirangkum Liputan6, Kamis (27/2).

Awal Puasa 2025 Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Di Indonesia, penentuan awal bulan Ramadhan dilakukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan langsung), yang menjadi dasar bagi pemerintah dan NU dalam menetapkan awal puasa, sementara Muhammadiyah hanya menggunakan hisab tanpa perlu melakukan rukyat.

a. Awal Puasa 2025 Versi Muhammadiyah

Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang berarti jika hilal sudah berada di atas ufuk saat matahari terbenam, maka keesokan harinya sudah dianggap sebagai awal bulan baru.

b. Awal Puasa 2025 Versi Pemerintah

Pemerintah akan menentukan awal Ramadhan melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025. Metode yang digunakan adalah kombinasi hisab dan rukyatul hilal di berbagai titik pemantauan di seluruh Indonesia. Jika hilal terlihat, maka puasa dimulai pada 1 Maret 2025, tetapi jika tidak terlihat, maka awal Ramadhan bisa mundur ke 2 Maret 2025.

c. Awal Puasa 2025 Versi NU

NU juga menunggu hasil rukyatul hilal pada 28 Februari 2025 sebelum menetapkan awal Ramadhan. Jika hilal terlihat, NU akan mengikuti jadwal Muhammadiyah dengan memulai puasa pada 1 Maret 2025, tetapi jika hilal tidak terlihat, awal puasa bisa diundur ke 2 Maret 2025, sesuai hasil sidang isbat pemerintah.

Potensi Perbedaan Awal Ramadhan di Indonesia

Setiap tahun, potensi perbedaan awal Ramadhan di Indonesia selalu menjadi perhatian umat Islam, karena metode hisab dan rukyat bisa menghasilkan tanggal yang berbeda. Jika hilal terlihat pada 28 Februari 2025, maka pemerintah dan NU akan memulai puasa pada 1 Maret, sama dengan Muhammadiyah. Jika hilal tidak terlihat, pemerintah dan NU bisa menetapkan awal puasa pada 2 Maret 2025, sementara Muhammadiyah tetap berpuasa mulai 1 Maret 2025.

Merespons hal ini, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa ada kemungkinan perbedaan 1 Ramadhan tahun 2025 di Indonesia. Ini berdasarkan posisi bulan saat magrib 28 Februari 2025 yang tidak semuanya sesuai kriteria dari MABIMS. Jika hasil pemantauan hilal tidak memenuhi kriteria tersebut, maka diprediksi 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025.

Faktor cuaca juga berpengaruh, karena jika langit mendung dan hilal tidak terlihat, sidang isbat bisa menetapkan istikmal (menggenapkan bulan Syakban menjadi 30 hari), yang berarti awal puasa mundur sehari. Namun, perbedaan ini bukan hal baru dan sudah sering terjadi di Indonesia. Pemerintah dan ulama selalu mengimbau masyarakat untuk saling menghormati perbedaan tersebut.

Sidang Isbat dan Kriteria Penentuan Hilal Pemerintah

Sidang isbat adalah proses resmi yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI untuk menentukan awal bulan Hijriyah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah. Sidang Isbat Ramadhan 2025 akan digelar pada 28 Februari 2025, bertempat di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat.

Sidang ini akan melibatkan ahli astronomi, perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), BMKG, serta Mahkamah Agung. Kriteria yang digunakan pemerintah mengacu pada MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura), yang menetapkan hilal bisa dianggap terlihat jika ketinggiannya minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan hisab, pada 28 Februari 2025, tinggi hilal di Aceh mencapai 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat, yang berarti sudah memenuhi kriteria MABIMS dan berpotensi membuat pemerintah menetapkan awal Ramadhan pada 1 Maret 2025.

Tips Menjalani Puasa dengan Sehat dan Nyaman

Menjalani ibadah puasa dengan sehat dan bugar sangat penting agar tubuh tetap kuat sepanjang bulan Ramadhan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

Makan sahur dengan gizi seimbang

  • Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal agar energi tahan lama.
  • Tambahkan protein dari telur, ayam, ikan, atau tahu dan tempe untuk menjaga massa otot.
  • Hindari makanan asin dan terlalu manis agar tubuh tidak mudah dehidrasi.

Minum air yang cukup

  • Gunakan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas air saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur untuk menghindari dehidrasi.
  • Tetap aktif dengan olahraga ringan
  • Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga setelah berbuka agar tubuh tetap bugar tanpa merasa kelelahan.
  • Tidur cukup dan berkualitas
  • Usahakan tidur minimal 6-7 jam per hari agar tubuh tetap segar dan tidak mudah lemas saat puasa.

Pertanyaan dan Jawaban (People Also Ask - PAA)

1. Kapan puasa Ramadhan 2025 dimulai?

Menurut prediksi, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, tetapi kepastian menunggu sidang isbat pemerintah.

2. Apakah awal puasa 2025 sama untuk semua?

Muhammadiyah menetapkan 1 Maret 2025, sementara NU dan pemerintah masih menunggu rukyatul hilal pada 28 Februari 2025.

3. Bagaimana metode Muhammadiyah dan NU menentukan awal Ramadhan?

Muhammadiyah menggunakan hisab wujudul hilal, sementara NU dan pemerintah mengandalkan rukyatul hilal dan sidang isbat.

4. Kenapa awal puasa setiap tahun bisa berbeda?

Perbedaan terjadi karena metode penentuan hilal yang berbeda, serta faktor cuaca yang bisa memengaruhi visibilitas hilal.

5. Apa yang dilakukan dalam sidang isbat penentuan 1 Ramadhan?

Sidang isbat membahas data hisab, hasil rukyatul hilal, dan keputusan final awal Ramadhan berdasarkan kriteria MABIMS.

Sumber : Liputan6.com