Program Mudik Gratis Motor Tak Efektif, Mending Tambah Bus dan Kereta Api
23 February 2025, 15:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4007109/original/069827500_1650963483-20220426-PENGIRIMAN-MOTOR-2.jpg)
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengusulkan agar program mudik gratis sepeda motor yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui program Mudik Motor Gratis (Motis) lebih baik ditiadakan.
Djoko menilai bahwa meskipun Motis telah diselenggarakan sejak 2014, kapasitasnya kurang dari 1 persen dari total pemudik sepeda motor, sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap upaya mengurangi pemudik sepeda motor.
"Lebih bijak menambah kapasitas angkut bus dan kereta api gratis," kata Djoko dalam tulisannya, dikutip Minggu (23/2/2025).
Setiap tahun dilakukan perhitungan proyeksi pemudik Lebaran berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Pilihan menggunakan sepeda motor menduduki peringkat kedua setelah mobil pribadi. Pada 2022, jumlah pemudik berdasarkan jenis moda mencatat sepeda motor digunakan oleh 14,9 juta orang (18,7%). Pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi 25,13 juta orang (20,30%). Namun, pada 2024, pilihan menggunakan sepeda motor turun ke peringkat keempat dengan 31,12 juta orang (16,07%).
"Artinya, masyarakat sudah mulai beralih ke transportasi umum, seperti kereta antar kota dan bus antar kota," tegas Djoko.
Merujuk data kuota mudik gratis dari Kementerian Perhubungan tahun 2024, kapasitas total tahun 2023 adalah 16.340 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 800 unit, Ditjen Perkeretaapian 10.440 unit, dan Ditjenhubla 5.000 unit). Sementara pada 2024, kapasitas total meningkat menjadi 17.880 unit sepeda motor (Ditjenhubdat 900 unit, Ditjen Perkeretaapian 12.180 unit, dan Ditjenhubla 4.800 unit).
Sepeda Motor Tidak Ramah untuk Mudik
Menurut Djoko, sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Namun, dalam perkembangannya, sepeda motor kerap digunakan untuk perjalanan jarak jauh, terutama saat mudik Lebaran.
Maraknya mudik menggunakan sepeda motor terjadi sejak tahun 2005, setelah adanya kebijakan pembelian sepeda motor secara kredit. Sebelumnya, untuk memperoleh sepeda motor harus membayar secara lunas.
"Mudahnya mendapatkan sepeda motor menyebabkan produksi sepeda motor meningkat pesat," ujarnya.
Sebelum 2005, produksi sepeda motor masih di bawah 3 juta unit per tahun. Kini, jumlahnya telah mencapai lebih dari 8 juta unit per tahun, meningkat lebih dari dua kali lipat. Angka kecelakaan tertinggi pun berasal dari pengguna sepeda motor.
Selama ini, program mudik gratis sepeda motor yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan sejak 2014 hanya mencakup kurang dari 1% dari total pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Jadi, program ini tidak banyak berpengaruh terhadap pengurangan jumlah sepeda motor untuk mudik Lebaran," katanya.
Advertisement
Mudik Gratis Kapal Laut Tetap Lanjut
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2249770/original/003025800_1528882563-20180613-Mudik-Motor-Gratis-4.jpg)
Namun, Djoko menilai program mudik gratis menggunakan kapal laut dari Jakarta ke Semarang dan Surabaya masih bisa dipertahankan.
Sepeda motor dapat dimuat ke dalam kapal, dan setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas atau Tanjung Perak, perjalanan lanjutan menggunakan sepeda motor hanya memakan waktu kurang dari 3 jam ke lokasi tujuan.
"Masih dapat ditoleransi dibandingkan menggunakan sepeda motor dari Jabodetabek ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memakan waktu lebih dari 7 jam dan sangat melelahkan," ujarnya.
Di Provinsi Lampung, setelah tiba di ibu kota kabupaten, perjalanan dengan sepeda motor masih harus dilanjutkan dengan jarak yang cukup jauh, sementara di sana masih minim angkutan umum.
Lebih lanjut, Djoko menyampaikan bahwa mudik gratis sepeda motor di Pulau Jawa tidak lagi diperlukan. Data BPS (2024) mencatat bahwa sepeda motor mencakup 84,5% dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor, dan jarak dari stasiun atau terminal bus ke tujuan tidak begitu jauh. Di Pulau Jawa, moda transportasi lanjutan cukup banyak tersedia, dan minimal pemudik bisa dijemput keluarganya menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan data Korlantas Polri per 29 Agustus 2024, jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai 137.350.299 unit. Sementara itu, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor di Indonesia pada 2024 mencapai 6.333.310 unit, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 6.236.992 unit.
"Penjualan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Rincian penjualan sepeda motor pada 2024 adalah skuter matik mendominasi dengan 90,39 persen, motor bebek menyumbang 5,40 persen, dan motor sport 4,21 persen," jelasnya.
Pulau dengan populasi kendaraan terbanyak di Indonesia adalah Pulau Jawa dengan 97,2 juta unit kendaraan bermotor, disusul oleh Pulau Sumatra dengan 33,8 juta unit, Kalimantan dengan 7,36 persen, Sulawesi dengan 6,22 persen, dan Bali dengan 3,15 persen kendaraan bermotor.
Advertisement
Aturan Sepeda Motor
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2249771/original/063420800_1528882563-20180613-Mudik-Motor-Gratis-5.jpg)
Berdasarkan Pasal 10 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, syarat teknis angkutan barang pada sepeda motor meliputi:
- Lebar muatan tidak boleh melebihi stang kemudi.
- Tinggi muatan tidak boleh melebihi 900 mm dari atas tempat duduk pengemudi.
- Barang muatan harus ditempatkan di belakang pengemudi.
Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membawa barang di sepeda motor adalah:
- Jangan membawa beban yang terlalu berat.
- Jangan menutupi lampu-lampu.
- Ikat barang dengan kuat.Posisikan barang di bagian belakang pengemudi.
- Jika dimensinya tidak terlalu besar, barang bisa dimasukkan ke dalam bagasi di bawah jok atau digantung di area dek depan.
"Di negara-negara maju, mengendarai sepeda motor tidak hanya mewajibkan helm dan surat izin mengemudi, tetapi juga mengatur perlengkapan pengendara, mulai dari sepatu, celana, hingga jaket berlisensi dengan jaminan keamanan. Perlengkapan ini digunakan untuk mencegah dampak buruk akibat kecelakaan sepeda motor," jelasnya.
Di sisi lain, secara resmi pemerintah seharusnya melarang anak-anak dibawa oleh orang tuanya menggunakan sepeda motor.
Kapasitas sepeda motor hanya diperuntukkan bagi dua penumpang. Sepeda motor adalah kendaraan yang paling berisiko karena tubuh pengendara tidak terlindungi oleh kendaraan itu sendiri.
"Membawa anak-anak menggunakan sepeda motor sangat berisiko terhadap kecelakaan dan kesehatan anak," ujarnya.
Hingga kini, pemerintah belum berani melarang secara resmi anak-anak untuk tidak dibawa mudik dengan sepeda motor. Namun, ahli kesehatan tidak menyarankan membawa anak mudik menggunakan sepeda motor karena berisiko tinggi terhadap keselamatan mereka.
Alasan pelarangan ini meliputi:
a) Anak di bawah 2 tahun belum memiliki perkembangan motorik yang kuat untuk berpegangan. b) Risiko hipotermia atau kedinginan. c) Risiko tinggi kecelakaan lalu lintas. d) Risiko tergencet di antara orang tua. e) Risiko terpapar polusi. f) Risiko kelelahan dan stres akibat perjalanan panjang.
"Melarang anak-anak mudik menggunakan sepeda motor harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas mudik gratis menggunakan bus dan kereta api," pungkasnya.