Michael Saylor Desak AS Borong 20 Persen Cadangan Dunia Bitcoin

22 February 2025, 13:00 WIB
Michael Saylor Desak AS Borong 20 Persen Cadangan Dunia Bitcoin

Michael Saylor, pendiri dan ketua eksekutif MicroStrategy yang sekarang berubah menjadi Strategy, mendorong pemerintah Amerika Serikat untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian penting dari cadangan strategis nasional.

Dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Washington D.C., Saylor mengusulkan agar Amerika Serikat membeli 20% dari total pasokan Bitcoin sebagai langkah untuk memperkuat ekonomi digital dan daya pinjaman negara.

"Hanya ada ruang bagi satu negara-bangsa untuk membeli 20% dari jaringan Bitcoin. Saya pikir itu seharusnya dan akan menjadi Amerika Serikat," kata Saylor, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (21/2/2025).

Untuk mencapai target ini, AS perlu menambah kepemilikan Bitcoin-nya sebesar 3,9 juta BTC, di luar 207.000 BTC yang telah dimiliki saat ini. Dengan harga Bitcoin saat ini, langkah ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar USD 392 miliar atau setara Rp 6.401 triliun (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS)

Namun, proposal Saylor jauh lebih ambisius dibandingkan pendekatan yang sedang dipertimbangkan di Senat AS. Senator Cynthia Lummis dari Wyoming sebelumnya mengusulkan agar AS memiliki setidaknya 5% dari pasokan Bitcoin. Sementara itu, tim kripto dari pemerintahan Presiden Donald Trump masih mengkaji kelayakan gagasan cadangan Bitcoin nasional.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Berikan Keunggulan Ekonomi AS

Berikan Keunggulan Ekonomi AS

Saylor percaya kepemilikan Bitcoin dalam jumlah besar akan memberikan AS keunggulan ekonomi di era digital. "Ini adalah cara bagi kita untuk memperkaya diri sendiri dan muncul sebagai negara kreditor dalam satu dekade. Ini juga memastikan bahwa kita akan menjadi pemimpin ekonomi dunia maya selama 100 tahun ke depan," ujarnya.

Menurutnya, jika AS mengambil langkah ini, sekutu dan bahkan pesaingnya akan segera mengikuti. Saat ini, Strategy adalah pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia, dengan kepemilikan BTC yang mendekati USD 50 miliar. Perusahaan ini juga sedang dalam proses mengumpulkan dana USD 2 miliar lagi untuk membeli lebih banyak Bitcoin, menegaskan keyakinannya pada aset digital tersebut.

Terbitkan Obligasi untuk Borong Bitcoin

Terbitkan Obligasi untuk Borong Bitcoin

Sebelumnya, Michael Saylor, kembali mengumumkan rencana besar perusahaan Microstrategy atau yang kini berubah nama menjadi Strategy untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin.

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (20/2/2025), mereka berencana menawarkan utang konversi senilai USD 2 miliar atau setara Rp 32,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.330 per dolar AS) dalam penawaran privat, melanjutkan strategi penggalangan dana yang tidak konvensional guna mendukung investasi mereka dalam Bitcoin (BTC).

Menurut pernyataan resmi perusahaan akan menerbitkan obligasi senior dengan jatuh tempo pada 2030, tanpa bunga atau kupon (0%). Dana yang diperoleh dari penawaran ini akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menambah kepemilikan Bitcoin mereka.

Keputusan ini muncul setelah satu minggu di mana Strategy tidak melakukan pembelian Bitcoin baru, sesuatu yang jarang terjadi karena mereka secara rutin mengumpulkan dana melalui penjualan saham dan utang untuk menambah kepemilikan kripto mereka. Sejak akhir tahun lalu, perusahaan ini telah membeli Bitcoin dalam 12 dari 14 minggu terakhir.

Obligasi ini akan diterbitkan dengan premi konversi antara 40% hingga 50%, serta mencakup opsi jual dalam tiga tahun pertama. Opsi ini memungkinkan pemegang obligasi untuk menebusnya lebih awal sebelum jatuh tempo.

Sumber : Liputan6.com