Jelang Ramadan 1446 H, Terdapat 4 Hal yang Harus Dipersiapkan

24 February 2025, 04:00 WIB
Jelang Ramadan 1446 H, Terdapat 4 Hal yang Harus Dipersiapkan

Tak terasa waktu berlalu Bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi telah didepan mata, meski memori di kepala masih menyisakan kenangan peristiwa Ramadan sebelumnya.

Menurut Ustad Ayat Priatna Muhlis dari Yayasan Percikan Iman Bandung, umat muslim seharusnya riang dan gembira dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan yang memiliki banyak keutamaan.

"Karena didalam Ramadan adalah bulan diwajibkannya shaum, dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, serta diperintahkan memperbanyak membaca Alquran. Disamping itu, bulan Ramadan adalah bulan pengendalian diri dari syahwat perut, hawa nafsu serta pengendalian anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai shaum," terang Muhlis dicuplik dari laman Percikan Iman, Bandung, Kamis (20/2/2025).

Muhlis mengatakan atas dasar itu umat muslim menyambut bulan suci ini dengan suka cita dan penuh kerinduan, serta mempersiapkannya sebelum ramadan tiba.

Sehingga dapat menumbuhkan motivasi atau semangat dalam menjalankan segala amal ibadah di bulan tersebut. Muhlis menuturkan ada 4 hal yang harus dipersiapkan agar mampu untuk mengisi bulan yang penuh berkah dengan kegiatan yang dapat menambah amalan ketika menghadap Allah SWT. Diantara persiapan tersebut adalah:

1. Persiapan Keimanan

Hal ini adalah persiapan yang paling utama, karena kekuatan imanlah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadan.

"Apabila kita membaca sejarah Rasulullah saw dan para sahabatnya, betapa persiapan mereka dari sisi ini sangat luar biasa, yaitu dengan melaksanakan shaum-shaum sunnah di bulan syaban," ungkap Muhlis.

Hal tersebut mereka lakukan dalam rangka mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadan. Disamping itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon serta memberi maaf agar kedatangan bulan suci ini disambut dengan hati bersih dari segala bentuk dosa dan perselisihan, rasa dengki dan penyakit-penyakit hati yang lainnya.

Dengan demikian, persiapan keimanan menjelang Ramadan merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan setiap mukmin.

"Bahkan didalam surat Al-Baqarah ayat 183 dijelaskan, bahwa shaum Ramadan diwajibkan kepada orang-orang yang beriman. Artinya, hanya orang-orang berimanlah yang memiliki kemampuan untuk menjalankan shaum Ramadan dengan benar," terang Muhlis.

2. Persiapan Akhlak

Tak sedikit umat Islam yang menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadan hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, tanpa ada keistemewaan yang didapatkan dibalik pelaksanaan ibadah shaum tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Berapa banyak orang yang shaum, namun mereka tidak mendapatkan dari shaum mereka kecuali lapar dan dahaga," (HR.Thabrani, Ahmad dan Baihaqi).

Agar shaum yang kita laksanakan berkualitas, maka persiapkanlah diri dengan ahlak Islam, seperti menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang dan menjaga lisan dari ucapan yang kotor.

"Intinya, kita harus menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat," sebut Muhlis.

3. Persiapan Fisik

Badan kita adalah salah satu komponen yang juga harus kita siapkan dalam menyongsong bulan Ramadan, karena tanpa badan yang sehat seorang muslim tidak akan mampu melaksanakan kegiatan dalam menjalankan ibadah shaum.

Rasulullah saw pernah bersabda "Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai daripada mukmin yang lemah". Artinya, setiapkali seorang muslim menjalankan ibadah, terlebih lagi ibadah shaum, maka fisik kita harus tetap fit, agar ibadah yang kita laksanakan bisa optimal.

4. Persiapan Keilmuan

Agar ibadah Ramadan yang dilaksanakan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadan.

"Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai perintah Allah dan tuntunan Rasulullah saw," ungkap Muhlis.

Itulah empat persiapan dalam menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi. Tanpa empat persiapan tersebut, maka shaum kita akan sia-sia.

1 Maret 2025 Mulai Puasa

Dilansir kanal Regional Liputan6, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) secara resmi menetapkan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.

Ketetapan ini ditandatangani oleh Ketua Umum PP Persis Jeje Zaenudin dan Sekretaris Umum Haris Muslim pada 31 Januari 2025 di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Dilansir laman PP Persis, penetapam awal bulan Ramadan 1446 Hijriah ini berdasarkan perhitungan hisab imkan ru'yah oleh Dewan Hisab dan Rukyat PP Persis.

Berdasarkan perhitungan hisab imkan ru'yah oleh Dewan Hisab dan Rukyat PP Persis soal awal Ramadan 1446 Hijriah yakni ijtima akhir Syaban terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.44 WIB.

Pada saat Magrib, tinggi Bulan di Indonesia berkisar antara 3 01' hingga 4 41', dengan elongasi 4 47' hingga 6 24'. Hilal sudah dapat terlihat secara hisab, sehingga 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Idulfitri dan Iduladha

Selain awal Ramadan 1446 Hijriah, Dewan Hisab dan Rukyat PP Persis juga telah menetapkan haru raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Perhitungannya yaitu ijtima akhir Ramadan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57 WIB.

Sedangkan Tinggi Bulan di Indonesia berkisar antara -3 06' hingga -0 58', dengan elongasi 1 03' hingga 1 36'. Hilal belum bisa terlihat secara hisab, sehingga 1 Syawwal 1446 H (Idul Fitri) ditetapkan pada Senin, 31 Maret 2025.

Sementara itu, untuk hari raya Idul Adha 1446 Hijriah berdasarkan perhitungan PP Persis adalah ijtima akhir Dzulqa'dah terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025, pukul 10.02 WIB.

Pada Magrib, tinggi Bulan di Indonesia berkisar antara 0 08' hingga 3 14', dengan elongasi 5 47' hingga 7 06'. Hilal sudah dapat terlihat secara hisab, sehingga 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Keputusan ini juga telah ditembuskan kepada berbagai pihak, termasuk Menteri Agama RI, Tim Hisab dan Rukyat Kemenag RI, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dengan penetapan ini, diharapkan seluruh anggota jam'iyyah (jamaah) Persis dan umat Islam pada umumnya dapat bersiap dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan merayakan Idul Fitri serta Idul Adha dengan penuh khidmat dan persatuan.

Sumber : Liputan6.com