Eksklusif Hanung Bramantyo: Romantika Kawinkan Elemen Teater dan Sinema di Panggung City of Love

15 February 2025, 11:00 WIB
Eksklusif Hanung Bramantyo: Romantika Kawinkan Elemen Teater dan Sinema di Panggung City of Love

Sineas peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo tak dapat menutupi kebahagiaannya kala pertunjukan pertama musikal sinematik City of Love rampung digelar di Jakarta Internasional Convention Center, Jumat (14/2/2025).

Menggarap City of Love bersama Agus Noor, Tohpati, dan Titien Wattimena di departemen naskah bagai mudik meski belum Lebaran. Wajahnya semringah kala berkali penonton tepuk tangan saking banyak adegan seru sekaligus grande.

"Rasanya malas kembali ke film ha ha ha!" canda Hanung Bramantyo dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, semalam. Dalam City of Love, ia diberi kebebasan berekspresi dan mengembangkan gagasan.

Hanung Bramantyo berterima kasih kepada Produser Eksekutif City of Love sekaligus Ketua Umum Warisan Budaya Indonesia atau WBI Foundation, Yanti Airlangga, yang memercayakan proyek ini kepadanya. Dalam City of Love, Yanti Airlangga juga jadi pemain. Ia memerankan Kasih.

Kembali ke Rumah Sendiri

Kembali ke Rumah Sendiri

"(Saya seperti) kembali ke rumah sendiri yang telah lama ditinggalkan. Yang membentuk saya sampai begini, itu panggung teater. Jadi, melihat ini semua benar-benar wow. Apalagi didukung Ibu Yanti Airlangga. Beliau benaran all out," katanya.

Saat memproduksi City of Love, Hanung Bramantyo serasa ditempatkan di sangkar lebih besar dan kanvas yang lebih lebar. Sutradara film Ipar Adalah Maut diberi beragam warna cat kemudian dibebaskan mewarnainya.

Kombinasi Akting dan Teknologi Sinema

Kombinasi Akting dan Teknologi Sinema

Dulu, saat menekuni panggung teater di Kota Gudeg, Hanung Bramantyo dan kawan-kawan selalu memutar otak dalam memangkas anggaran tanpa menurunkan kualitas hasil akhirnya. Begitu pun saat terjun ke lokasi syuting film.

"Di sini, ada ide apa langsung hajar bleh ha ha ha! Yang paling susah itu mengombinasikan teknis akting dengan teknologi sinematik. Jadi mencocokkan antara mood yang ada di layar dengan yang terjadi di panggung," Hanung Bramantyo menyambung.

Tantangan Terbesar

Tantangan Terbesar

Yang tersaji di layar sifatnya pasti. Durasinya presisi. Sedangkan akting para pemain di atas panggung lebih dinamis. Kadang ritme bisa dimainkan sendiri. Kalau dinamika di atas panggung kebablasan, hasil akhirnya bisa berantakan.

"Melihat ada sinematik, mau tak mau harus menyesuaikan. Misalnya, munculnya Carmela van der Kruk di layar kemudian beralih ke adegan di panggung. Itu kalau tidak tepat waktu, bisa kacau semua. Karena ini real time," Hanung Bramantyo mengakhiri.

Musikal sinematik City of Love menampilkan para pemain lintas generasi. Ada Niniek L. Karim, Widyawati, Marini, Yanti Airlangga, Marcell Siahaan, Andien, Aming, Daffa Wardhana, Devano Danendra, hingga Maisha Kanna.

Sabtu (15/2/2025), pertunjukan City of Love digelar dua kali yakni jam 14 dan jam 20. Sementara Minggu (16/2/2025), hanya ada satu pertunjukan pada jam 14. Hanung Bramantyo berharap, musikal sinematik ini disambut hangat.

<p>Infografis Kelompok Seni Teater Populer di Indonesia. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com