Sebut Bali dalam Bahaya, Ni Luh Djelantik Minta KIPEM Kembali Diaktifkan
12 February 2025, 08:00 WIB![Sebut Bali dalam Bahaya, Ni Luh Djelantik Minta KIPEM Kembali Diaktifkan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nAZMjw9Bru5tpDleY6UinaD_f6w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5129892/original/027088900_1739317271-bali_2.jpg)
Ni Luh Djelantik kembali menyuarakan isu tentang Bali. Dalam unggahan pada Selasa, 11 Februari 2025, senator sekaligus pengusaha sepatu itu menyatakan Bali kini dalam bahaya. "BALI DALAM BAH4YA !!!!!" tulisnya dalam unggahannya, Selasa, 11 Februari 2025.
Unggahan itu disertai video seorang perempuan yang mengaku menjadi korban kekerasan dan perampokan di perjalanan menuju untuk menjalani training di salah satu hotel. Korban saat itu tidak membawa uang sehingga pelaku menganiaya korban. Korban pun terpaksa menyerahkan ponselnya.
"Telah terjadi penjambretan dan diikuti tindakan kekerasan ( pemukulan pada korban) pada Selasa (11/2) sekitar pukul 05.40 pagi di Area Bundaran Swiss Bel Pecatu," tulis Ni Luh lagi.
Untuk itu, ia mengusulkan sejumlah solusi untuk menjadikan Bali aman dari semua masyarakat dan wisatawan. Salah satunya adalah menghidupkan kembali Kartu Identitas Penduduk Sementara (KIPEM). "Siapa yang berani tanggung jawab kalau terjadi hal sama. Kipem dianggap pungli ? Transparankan laporan untuk bungkam mulut mereka yang menolak KIPEM," tulis Ni Luh.
"Buat aturan adat dan dinasnya. Gubernur, Kapolda, Bupati harus mensupport desa adat terapkan KIPEM. Investor pengusaha villa cari cuan di Bali. Ayolah gunakan hati nurani balas budi jangan cuma hitung cuan dan keuntungan. Do your work duty please, stop exploiting our land !!!! (tolong lakukan tugasmu, berhenti mengeksploitasi pulau kami)," tambahnya.
Saran lainnya adalah memberdayakan para pecalang dan menggajinya dengan layak. Siskamling yang pernah rutin dilakukan juga agar kembali dilaksanakan setiap malam.
Ni Luh pun meminta agar patroli tidak hanya di jalan ramai, tetapi justru diintensifkan di jalan sepi. Lalu, lampu jalan harus selalu dipasang dan CCTV per 50 meter harus dipasang di seluruh Bali.
Advertisement
Sedih Melihat Kondisi Bali
![Sedih Melihat Kondisi Bali](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jeCIbbrIKsZGcDdqrBuOYPWbD5o=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5115048/original/082426700_1738281884-niluh_1.jpg)
Tim Lifestyle Liputan6.com sudah berusaha menghubungi Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun untuk dimintai tanggapannya mengenai insiden tersebut dan solusi yang diusulkan Ni Luh. Namun sampai berita ini ditulis, Tjok Bagus belum memberikan jawaban maupun respons.
Unggahan yang dibagikan Ni Luh itu mendapat beragam komentar dari warganet. Sebagian besar mempertanyakan respons pemerintah setempat dan memuji sikap Ni Luh yang cepat tanggap dengan berbagai kejadian tidak menyenangkan di Bali.
"Makasih Bu atas Kepdulianya sehat selalu bu," komentar seorang warganet.
"Semoga sehat terus ya buk biar bisa terus tolong orang yg butuh pertolongan ," kata warganet lain.
"Mbok, minta tolong pemerintah di Bali dibangunkan. Sedih sekali saya melihat kondisi Bali sekarang.," sahut yang lain.
"Serius tanya !! Apakah cuma mbok niluh aia nih pejuang di bali?" tanya pengguna yang lain.
"KIPEM aktifkan lagi, mumudahkan untuk mendata ada penduduk baru," ujar warganet ang lain mendukung usulan Ni Luh Djelantik.
""ktifkan juga working permit, yg boleh masuk bali yang cuma ada surat bekerja. Meminimalisir yg dtg ke bali belum dpt kerja atau malah cari rusuh. Lalu adakan surat izin membangun usaha. Yg ga punya jgn ke bali," saran warganet lainnya.
"Aktifkan juga working permit, yg boleh masuk bali yang cuma ada surat bekerja. Meminimalisir yg dtg ke bali belum dpt kerja atau malah cari rusuh. Lalu adakan surat izin membangun usaha. Yg ga punya jgn ke bali," saran warganet lainnya.
Advertisement
Apa Itu KIPEM?
![Apa Itu KIPEM?](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ATpJrd09aiOjYyKLZRzu6ItPS4s=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3626139/original/051607000_1636358248-ilustrasi_penculikan.jpg)
KIPEM merupakan singkatan dari Kartu Identitas Penduduk Musiman. Mengutip laman bandung.go.id, dokumen kependudukan itu adalah kartu tanda pengenal sementara bagi penduduk musiman di wilayah Kota Bandung. Masa berlaku KIPEM berdasarkan aturan di Bandung adalah satu tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan kembali.
Namun, tidak ditemukan laman resmi pemerintah Bali yang menerangkan detail tentang aturan KIPEM tersebut. Berdasarkan penelusuran Lifestyle Liputan6.com, hanya ada pengaduan keluhan tentang aturan KIPEM karena didatangi pecalang.
"Permisi, saya mau tanya, apakah KIPEM masih berlaku untuk penduduk pendatang hingga sekarang? Sebab kabarnya oleh Kapolda Bali KIPEM sudah dihapuskan dan dianggap pungutan liar karena tidak sesuai dengan regulasi nasional yang ada, dimana e-KTP sudah menjadi identitas penduduk secara nasional. Sementara di lingkungan saya tinggal, daerah renon, tempat tinggal saya masih dihampiri Pecalang untuk dimintai KIPEM," tulis seorang warga di laman pengaduan.denpasarkota.go.id pada 2 Juli 2022.
Pengaduan itu kemudian dijawab oleh Dinas Komunikasi, Informatika Dan Statistik Kota Denpasar dengan menyatakan bahwa warga yang mengadu dinilai kurang memahami. KIPEM tetap diperlukan walau e-KTP berlaku nasional. Tujuannya agar aparat bisa mengontrol lingkungan dengan aman, nyaman, dan kondusif lewat pendataan para pendatang.
"Ini dasar kita, untuk menangani masalah pendataan penduduk, melalui STLD. Dan dituangkan juga lewat pararem Desa adat. Terimakasih."
Keluhan Ni Luh Djelantik Perihal Kualitas Turis ke Bali
![Keluhan Ni Luh Djelantik Perihal Kualitas Turis ke Bali](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CNmn7UkkrSoY2Ma5tlz9NVeM6N4=/0x0:0x0/640x0/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4686750/original/029461800_1702564399-WhatsApp_Image_2023-12-14_at_13.13.58.jpeg)
Desainer dan politisi asal Bali Ni Luh Djelantik sangat prihatin dengan semakin maraknya pelangaran maupun perbuatan tidak pantas yang dilakukan para wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing di Bali. Ia kerap menyuarakan keprihatinanya di media sosial.
Belakangan ini menurut Ni Luh Djelantik semakin beragam pelanggaran yang dilakukan oleh para wisman seperti aksi kekerasan terhadap warga lokal sampai masuk ke dalam sebuah pura dalam kondisi tanpa busana. Banyaknya kasus pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah wisman menurut Ni Luh Djelantik terjadi karena adanya pergeseran kualitas turis itu sendiri.
"Wisatawan yang dulunya mungkin pernah dengar dari negara A dia paling berantem aja. Kalau sekarang ini jenis-jenis konflik yang mereka lakukan jauh di atas batas norma. (absurd) sangat," ungkapnya dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Selasa, 25 Juni 2024.
Ni Luh juga menyoroti beberapa kasus yang dilakukan oleh turis asing di Bali. Salah satunya yang sempat bikin heboh beberapa waktu lalu adalah sebuah acara negatif yang dibalut dengan olahraga, yoga. Menurut Ni Luh, beberapa wisman sekarang sudah terbuka membuat acara pertemuan yang mengarah pada aktivitas seksual dengan kedok acara olahraga.
![<p>Infografis Indonesia Minta Timbal Balik Pasca-Pemulangan Mary Jane dan 5 Terpidana Mati Bali Nine. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)</p>](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PGvGZ1-PQ78CqAaUZhdKEKr0CRk=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5056504/original/052867600_1734522159-Infografis_SQ_Indonesia_Minta_Timbal_Balik_Pasca-Pemulangan_Mary_Jane_dan_5_Terpidana_Mati_Bali_Nine.jpg)