Menurutnya, tidak ada pasangan yang dengan sukarela memilih untuk berpisah dan mengakhiri pernikahan mereka.

"Asri harus dihargai sebagai seorang ibu dan mantan istri yang telah menjalani hubungan yang panjang. Jangan selalu menganggap jadi janda itu karena salah pergaulan atau karena tidak ada yang mau sendiri," tegasnya.

Bagi Asri, status janda bukanlah cermin dari kegagalan, melainkan sebuah pilihan yang diambil dengan pertimbangan matang dan alasan pribadi yang kuat.

Ia juga menambahkan, "Janda atau bukan, setiap manusia berhak bahagia." Pernyataan ini menjadi refleksi bahwa setiap individu, tanpa memandang status pernikahan, memiliki hak untuk meraih kebahagiaan. Gugatan cerai yang diajukan Asri telah didaftarkan pada 5 November 2024 sebagai langkah formal untuk mengakhiri pernikahan dengan Baskara Mahendra.

Meski proses perceraian ini tentu menyisakan luka mendalam, Asri tetap berharap agar publik tidak mengolok-olok keadaan ini. Ia menginginkan agar status jandanya tidak dijadikan lelucon, melainkan dihormati sebagai bagian dari perjalanan hidupnya yang penuh liku.

Kisah perpisahan Asri Welas ini telah menarik perhatian luas dan memicu berbagai reaksi dari netizen. Namun, yang terpenting adalah pesan bahwa setiap individu, terlepas dari status pernikahan, memiliki hak untuk mendapatkan penghormatan dan kebahagiaan.