Tedros Desak AS Pertimbangkan Kembali Keputusan Mundur dari WHO

04 February 2025, 21:37 WIB
Tedros Desak AS Pertimbangkan Kembali Keputusan Mundur dari WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyerukan Amerika Serikat untuk membatalkan keputusannya untuk keluar dari badan kesehatan PBB tersebut, dengan memperingatan potensi konsekuensi kesehatan global dan masalah anggaran.

Dalam pidato pembukaannya pada rapat dewan eksekutif, Senin (3/2), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada hadirin bahwa lembaganya menyesalkan keputusan AS dan berharap Washington akan mempertimbangkan kembali.

"Kami akan menyambut baik dialog konstruktif untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan bersejarah WHO dengan AS yang telah membantu menciptakan dampak besar, seperti pemberantasan cacar," kata Tedros, menurut transkrip pidato yang diberikan WHO.

Dua pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah instruksi presiden untuk mencabut AS dari keanggotaan WHO, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (4/2/2025).

Menurut data pendanaan dari WHO, Amerika menyumbang dana senilai kurang lebih $988 juta (sekitar Rp16,1 triliun) antara bulan Januari hingga November 2024, sekitar 14 persen dari total anggaran WHO sebesar $6,9 miliar (sekitar Rp112,9 triliun).

Sebuah dokumen yang dipresentasikan pada rapat anggaran WHO pekan lalu dan diperoleh kantor berita Associated Press menyatakan bahwa pendanaan AS "menjadi tulang punggung banyak operasi darurat WHO berskala besar."

Pendanaan ini digunakan untuk memberantas penyakit di seluruh dunia. Misalnya, pendanaan AS mencakup 95% pemberantasan tuberculosis (TBC) oleh WHO di Eropa, serta 60% di Afrika, Pasifik Barat, dan markas besar di Jenewa.

Selain itu, menurut dokumen tersebut, akibat mundurnya AS, operasi WHO untuk menanggapi situasi di Timur Tengah, Ukraina dan Sudan terancam, termasuk pemberantasan polio dan program HIV.

Instruksi presiden yang ditandatangani Presiden Trump menjelaskan empat alasan Washington mengundurkan diri dari keanggotaan.

WHO Dituduh Salah Tangani Proyek Kesehatan Global

WHO Dituduh Salah Tangani Proyek Kesehatan Global

Washington D.C mengatakan bahwa WHO salah menangani proyek kesehatan global, seperti COVID-19, dan gagal melakukan program-program reformasi.

Disebutkan pula bahwa WHO gagal "menunjukkan independensi dari pengaruh politik tidak pantas negara-negara anggota WHO" dan "terus menuntut pembiayaan yang memberatkan dari Amerika Serikat, jauh dari proporsi pembiayaan yang ditetapkan negara-negara lain."

Dalam seruan kepada AS agar mempertimbangkan kembali sikapnya, Tedor mengatakan bahwa WHO telah menerapkan reformasi terdalam dan paling meluas dalam tujuh tahun terakhir. Reformasi itu "mencakup setiap bagian pekerjaan kami: strategi, model operasi, proses, kemitraan, pembiayaan, tenaga kerja dan budaya kami."

Dalam pembelaan WHO, ia menambahkan, badan itu telah melakukan reformasi yang berfokus untuk mengatasi ketidakseimbangan pembiayaan, menanggapi krisis COVID-19 dengan tepat, dan telah bersikap secara tidak memihak untuk melayani kebutuhan semua negara dan bangsa.

<p>Infografis Prediksi Gebrakan Awal Presiden AS Donald Trump. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com