Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menghentikan semua pendanaan di masa depan untuk Afrika Selatan.

Meski tanpa bukti, Trump menyebut ada sekelompok orang tertentu yang diperlakukan dengan sangat buruk, meski pendanaan dan bantuan AS ke Afsel telah diberikan.

"Afrika Selatan menyita tanah dan memperlakukan kelompok orang tertentu dengan sangat buruk," kata Donald Trump dalam sebuah posting di Truth Social, dikutip dari laman Japan Today, Senin (3/2/2025).

"Amerika Serikat tidak akan menoleransi hal ini, kami akan bertindak. Selain itu, saya akan menghentikan semua pendanaan masa depan untuk Afrika Selatan hingga penyelidikan penuh atas situasi ini selesai," tambahnya.

Pada tahun 2023, Amerika Serikat mewajibkan bantuan hampir USD 440 juta untuk Afrika Selatan, menurut statistik pemerintah AS.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, ia tidak khawatir tentang hubungan negara itu dengan Trump.

Ramaphosa mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Trump setelah kemenangan pemilihannya dan berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahannya.

Selama pemerintahan pertamanya, Trump berjanji akan menyelidiki pembunuhan skala besar terhadap petani kulit putih di Afrika Selatan yang belum terbukti dan adanya kasus pengambilalihan tanah secara paksa.