Insiden ini bermula saat Larasati Nugroho mengendarai mobil Hyundai Creta berwarna putih dengan nomor polisi B-1207-ZKW di Jalan Ulujami Raya. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 02.45 WIB, di mana kondisi jalan relatif sepi. Namun, menurut keterangan polisi, Larasati diduga dalam keadaan mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi.

"Untuk penyebabnya, setelah kita minta keterangan dari pengemudi, dia tidak konsentrasi dan sedikit mengantuk," ujar Kompol Nurma Dewi dari Polres Metro Jakarta Selatan, dikutip dari ANTARA, Kamis (30/1/2025).

Kehilangan fokus saat berkendara di malam hari menjadi faktor utama yang memicu kecelakaan ini. Dalam kondisi seperti ini, pengemudi tidak dapat bereaksi cepat terhadap lingkungan sekitar, yang akhirnya menyebabkan serangkaian tabrakan sebelum mobilnya terguling.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa Larasati. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan adalah kurang konsentrasi dan rasa kantuk yang dialami Larasati. Tes urine yang dilakukan juga menunjukkan hasil negatif narkoba dan alkohol. Meskipun ada informasi awal mengenai ban yang pecah, polisi menegaskan bahwa faktor utama kecelakaan adalah human error.

Ketidaksadaran Larasati akibat kantuk berujung pada serangkaian tabrakan. Berdasarkan laporan kepolisian, sebelum mobilnya terbalik, Larasati pertama kali menyerempet sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang. Beruntung, pengendara motor tidak mengalami luka serius.

Setelah itu, mobil Larasati menabrak sebuah gerobak yang berada di pinggir jalan. Gerobak tersebut dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban tambahan akibat benturan ini. Meski demikian, benturan dengan gerobak menjadi pemicu hilangnya keseimbangan mobil sebelum akhirnya menghantam objek lain.

"Untuk kecelakaan itu, pertama kali menyerempet satu motor yang dikendarai satu orang. Kemudian menabrak gerobak yang ada di situ, tapi tidak ada pemiliknya, gerobak kosong. Kemudian menabrak pohon," jelas Kompol Nurma Dewi.

Setelah menabrak gerobak, mobil Larasati melaju tak terkendali hingga menabrak sebuah pohon di pinggir jalan. Tabrakan dengan pohon menjadi titik akhir dari kecelakaan ini, menyebabkan mobilnya terbalik dengan posisi ban menghadap ke atas.

Menurut laporan kepolisian, kondisi mobil mengalami kerusakan cukup parah terutama di bagian depan dan samping. Selain itu, ban kiri depan mobil pecah akibat benturan keras. Pihak kepolisian segera datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan memastikan tidak ada dampak lebih luas akibat kejadian ini.

Dari hasil olah TKP, polisi memastikan bahwa kecelakaan ini murni akibat kelalaian pengemudi yang mengantuk dan tidak ada faktor eksternal lain seperti gangguan teknis pada kendaraan.

Meskipun mobilnya mengalami kerusakan parah, Larasati Nugroho beruntung hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Berdasarkan laporan resmi dari kepolisian, ia mengalami cedera di beberapa bagian tubuh seperti dahi, bahu, kepala, dan tangan kiri.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Setia Mitra untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi Larasati pasca kecelakaan. Namun, dari informasi awal, ia dalam kondisi stabil dan hanya mengalami luka ringan.

"Untuk korban sendiri mengalami luka di dahi, kemudian juga ada di bahu, di kepala dan tangan kiri. Korban dirawat di Rumah Sakit Setia Mitra," tambah Kompol Nurma Dewi.

Penyebab utama kecelakaan Larasati Nugroho adalah mengantuk saat berkendara, sehingga kehilangan konsentrasi dan menabrak beberapa objek sebelum mobilnya terguling.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Larasati mengalami luka ringan, sementara pengendara motor yang terserempet tidak mengalami luka serius.

Tidak. Berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan kepolisian, Larasati dinyatakan negatif dari penggunaan narkoba atau alkohol.

Mobil Hyundai Creta yang dikendarai Larasati mengalami kerusakan parah, terutama di bagian depan dan samping, serta ban kiri depan pecah.