Fakta DeepSeek AI Guncang Dunia: Biaya Pengembangan Lebih Murah 10x dari ChatGPT

30 January 2025, 08:00 WIB
Fakta DeepSeek AI Guncang Dunia: Biaya Pengembangan Lebih Murah 10x dari ChatGPT

DeepSeek, chatbot kecerdasan buatan (AI) asal China, kini muncul sebagai pesaing serius bagi ChatGPT buatan OpenAI. Salah satu faktor yang membuat DeepSeek menonjol adalah biaya pengembangannya yang jauh lebih hemat dibandingkan model AI lainnya, termasuk GPT-4 milik OpenAI.

Dengan hanya menghabiskan dana sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar) dalam waktu dua bulan, DeepSeek berhasil menciptakan dua model AI, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, yang disebut lebih efisien dan ekonomis.

Angka ini terpaut jauh dari biaya pengembangan ChatGPT-4 yang mencapai 63 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun), menurut laporan TeamGPT.

Perbedaan signifikan ini menunjukkan bahwa DeepSeek tidak hanya mampu bersaing dalam hal performa, tetapi juga dalam efisiensi biaya.

Efisiensi Berkat Pembatasan Chip AS

Kemampuan China dalam mengembangkan AI dengan biaya rendah tidak lepas dari pembatasan ekspor chip canggih oleh Amerika Serikat, seperti Nvidia H100.

Alih-alih menggunakan chip tersebut, DeepSeek memanfaatkan chip Nvidia H800 yang memiliki performa lebih rendah.

Hal ini memaksa perusahaan-perusahaan China, termasuk DeepSeek, untuk berinovasi dan menemukan metode pengembangan yang lebih efisien.

Salah satu teknik yang digunakan adalah "distillation," yaitu proses melatih model AI agar lebih fokus pada tugas-tugas spesifik.

Menurut Chetan Puttagunta, peneliti dari Benchmark General Partner, metode ini memungkinkan model AI untuk mengerjakan hal-hal kecil dengan lebih pintar dan efisien.

Aravind Srinivas, CEO Perplexity, sebuah perusahaan AI asal AS, mengakui bahwa pembatasan chip justru menjadi "berkah" bagi China.

"Banyak perusahaan China terpaksa memikirkan strategi baru untuk mengatasi pembatasan chip, dan hasilnya, mereka berhasil menciptakan model AI yang jauh lebih efisien," ujarnya.

Respons dari Dunia Teknologi Global

Respons dari Dunia Teknologi Global

Keberhasilan DeepSeek dalam menciptakan model AI yang hemat biaya dan berperforma tinggi menarik perhatian para pemimpin teknologi global.

Satya Nadella, CEO Microsoft, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan China dalam mengembangkan AI yang efisien.

"Saya takjub melihat mereka membuat model AI open source yang bisa berjalan secara efisien namun tetap memiliki performa baik," kata Nadella dalam sebuah wawancara.

Nadella juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan AI China di masa depan. "Kita harus waspada terhadap perkembangan AI China di masa depan," tandasnya.

Bisa Digunakan Gratis

Bisa Digunakan Gratis

Saat ini, DeepSeek telah tersedia secara gratis melalui aplikasi Android, situs web, dan API Platform. Kehadirannya diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pengguna global sekaligus memicu persaingan sehat di industri AI.

Dengan biaya pengembangan yang lebih rendah dan performa yang kompetitif, DeepSeek membuktikan bahwa inovasi dan efisiensi dapat berjalan beriringan.

Sumber : Liputan6.com