Viral Video Antrean Mengular di Pintu Masuk dan Toilet Gunung Bromo

28 January 2025, 17:53 WIB
Viral Video Antrean Mengular di Pintu Masuk dan Toilet Gunung Bromo

Video antrean panjang wisatawan yang ingin masuk ke kawasan Bromo viral di media sosial. Usut punya usut, peristiwa dalam video itu terjadi pada Senin dini hari (27/1/2025). Antrean mengular karena sistem scan barcode yang dilakukan pihak pengelola.

Wisatawan yang datang bahkan mengaku sudah mengantre sejak pukul 02.00 dini hari, dan baru bisa masuk Gunung Bromo pada pukul 07.00 WIB. Video antrean itu pun menjadi viral dan banyak mendapat komentar dari warganet. Banyak pihak berharap, pihak pengelola bisa melakukan perbaikan sistem, sehingga tidak terjadi antrean panjang saat di pintu masuk. Alih-alih ingin memudahkan, malah menjadi penyebab antrean.

Selain antrean di pintu masuk, masalah lainnya yang muncul saat liburan di Bromo adalah antrean di toilet. Dalam video berdurasi sekitar 1 menit, tampak antrean wisatawan mengular hanya untuk bisa masuk ke toilet.

"Sudah mahal macet pula. Kalau kebelet pipis sama kebelet b*rak, gimana ya nasibnya," ujar seorang warganet.

Sebelumnya, Pemkab Probolinggo mengklaim telah melakukan menertibkan loket masuk wisata Gunung Bromo selama libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

"Selama empat hari terakhir, kami intensif menata dan menertibkan loket pintu masuk kawasan Bromo, khususnya di wilayah Kabupaten Probolinggo," kata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi, Senin (28/1/2025).

Menurutnya langkah penertiban loket itu diambil guna mencegah kebocoran tiket serta memaksimalkan pemeriksaan terhadap wisatawan yang masuk ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

"Peningkatan volume kendaraan yang signifikan selama libur panjang menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan kawasan wisata. Saat ini volume kendaraan meningkat karena memasuki waktu libur panjang dan tidak hanya terjadi di pintu masuk Probolinggo, tetapi di semua pintu masuk kawasan TNBTS," tuturnya.

Ia menjelaskan adanya praktik beberapa angkutan jasa wisata yang tidak membeli tiket masuk di awal, melainkan setelah kegiatan wisata selesai dan praktik itu berpotensi menimbulkan kebocoran tiket dan kerugian bagi pengelolaan kawasan wisata.

"Tata kelola itu yang ingin kami perbaiki untuk mencegah kebocoran tiket. Untuk memastikan penertiban berjalan efektif, kami menggandeng tokoh masyarakat Tengger, Forkopimka Sukapura, pelaku wisata, kepala desa dan perangkat Desa Ngadisari," katanya.

Belasan Ribu Wisatawan berkunjung ke Bromo

Heri mengatakan bahwa upaya penertiban itu bertujuan untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih tertib dan terorganisir bagi pengunjung, sehingga apresiasi diberikan kepada para pelaku wisata yang telah mendukung regulasi yang ada.

"Pengembangan kawasan wisata Bromo menjadi salah satu program unggulan pemerintah daerah sejalan dengan visi dan misi Bupati Probolinggo terpilih. Kami berkomitmen mendukung penuh program itu guna meningkatkan daya tarik wisata sekaligus kesejahteraan masyarakat sekitar," ujarnya.

Ia berharap semuanya menjadi lebih baik dan lebih tertib, sehingga perlu dukungan semua pihak, termasuk pelaku wisata sangat penting agar kawasan itu menjadi objek wisata yang nyaman, aman dan dapat dinikmati semua orang.

Berdasarkan data Balai Besar TNBTS mencatat sebanyak 14.873 wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo selama tiga hari sejak Sabtu (25/1) hingga Senin ini.

Sumber : Liputan6.com