ARA Berturut-Turut, Bursa Pelototi Saham Remala Abadi
22 January 2025, 10:06 WIBBursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Remala Abadi Tbk (DATA). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham DATA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peDATAran perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DATA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Rabu (22/1/2025).
Saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, 21 Januari 2025. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, saham DATA sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,90 persen ke posisi 1.530.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin, 20 Januari 2025 saham DATA juga ARA dengan kenaikan 25 persen ke posisi 1.225 dari penutupan sebelumnya di posisis 980. Dalam sepekan, terakhir, saham DATa telah naik 85,45 persen dan 101,32 sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham DATA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Advertisement
Akuisisi Oleh Grup Djarum
Kenaikan harga saham DATA terjadi di tengah kabar akuisisi oleh Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek, yang merupakan entitas anak tidak langsung yang dikendalikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Aksi korporasi ini terjadi setelah pemegang saham pengendali DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham Iforte Solusi Infotek.
Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menjelaskan, kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.
"Perjanjian ini akan menjadi acuan kedua belah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
Advertisement
Strategi Usai Akuisisi
Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang.
Dengan demikian, perseroan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
"Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai manajemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan bradband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte," tambah Richard Kartawijaya.
Adapun, bagi iforte, seperti yang tertera dalam pengumuman negosiasi, aksi akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis secara grup di bidang digital infrastruktur telekomunikasi. Setelah Rencana Pengambilalihan selesai dilaksanakan, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan.