Mezzaluna pun naik panggung. Mengenakan long dress berwarna hitam, dia tampak anggun. Tak lama, mengalunlah "Maafkan" dari kerongkongan dari gadis yang sudah merilis enam single ini.

Tak pelak, ribuan Slankers yang hadir pun turut bernyanyi bersama. Sementara Bimbim di belakang drum, tampak terus tersenyum mengiringi anak gadisnya bernyanyi.

Tak cuma Mezzaluna, putri Bimbim lainnya, Talullah, juga ikut memeriahkan Konser Pasar Malam Empat Satoe Slank dengan suara merdunya.

"Selanjutnya, kita sambut adek aku,Tallulah...." ujar Mezzula memanggil sang adik.

Berbeda dengan sang kakak, yang hanya menyanyikan satu lagu, Talullah melantunkan dua lagu malam itu: "Seperti Para Koruptor" dan "Pandangan Pertama". Lagu disebut kedua merupakan lagu cover Slank dari pencipta dan penyanyi aslinya, A. Rafiq.

Dengan gaya Gen Z-nya, Tallulah begitu menghibur saat bernyanyi, terutama pada lagu "Pandangan Pertama", di mana dia berduet dengan Kaka, vokalis Slank.

Tak pelak, kehadiran Tallulah di atas panggung pun terus mendapat aplaus meriah dari para Slankers yang memenuhi JIEXO Kemayoran.

Bukan cuma putri-putri Bimbim, putra Kaka, Chaska, juga turut menjadi kolaborator Slank, malam itu. Dengan gaya fungky-nya, anak pertama Kaka ini tampil berduet dengan sang ayah membawakan lagu "Malam Minggu Lagi".

Kolaborasi ayah dan anak ini pun menjadi kolaborasi yang seru karena keduanya sangat energik di panggung.

Mereka berlari kesana-kemari berbagi posisi sambal bernyanyi. Para penonton pun ikut bergoyang, berjingkrak-jingkrak larut dalam suasana.

Hingga akhirnya tiba giliran Marco Hafidz, putra gitaris Slank, Ridho, unjuk gigi. Namun berbeda dengan Slank junior lainnya yang bernyanyi, Marco tampil sebagai gitaris, mengikuti kepiawaian sang ayah. Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya.

Lagu "Birokrasi Kompleks" yang dipilih Marco. Di lagu ini, dia mengambil semua part solo gitarnya, mulai dari intro, interlude, hingga isian-isian di tengah lagu.

Ada juga momen saat suara gitarnya bersahut-sahutan dengan Abdee, gitaris Slank lainnya. Kelas!

Dengan Teknik tinggi, Marco, gitaris dari Duo Kathmandu ini sukses membuat lagu yang diambil dari album Generasi Biru rilisan tahun 1994 ini tak kehilangan nyawa. Tetap nakal, kental nuansa rock n roll, penuh pemberontakan, sesuai dengan lirik lagu, yang bertemakan kritik soal birokrasi yang ruwet di negeri ini.

Alahsil, Konser Pasar Malam Empat Satoe untuk merayakan ulang tahun Slank yang jatuh pada 26 Desember ini pada gilirannya tidak hanya merupakan pesta Slank bersama para Slankers, penggemar setia mereka.

Melainkan juga pesta keakraban dengan keluarga dari para personelnya.

Saat pemotongan kue ulang tahun pun Slank menghadirkan ibunda dari Bimbim, Bunda Iffet, yang selama ini juga dikenal sebagai ibunya Slank. Begitu juga dengan keluarga dari masing-masing personel, semua hadir di atas panggung.

Selain putra-putri para personel Slank yang menjadi bintang tamu di Konser Empat Satoe ini, hadir juga penyanyi muda Idgitaf, sebagai guest star.

Penyanyi yang melambung dengan lagu "Satu-Satu" itu berkolaborasi dengan Kaka pada lagu "Karang" yang diambil dari album pertama Slank.

Sementara Feel Koplo dan NDX AKA sempat diajak berkolaborasi membawakan lagu "Ku Tak Bisa" pada saat pemotongan kue ulang tahun dan lagu "Punk Jawa".

Sebelumnya, Feel Koplo dan NDX AKA juga sempat menghibur para Slankers sebagai pembuka Konser Pasar Malam Empat Satoe ini.