Kurs Rupiah Hari Ini 16.028 per USD, Loyo Lawan Dolar AS

17 December 2024, 10:15 WIB
Kurs Rupiah Hari Ini 16.028 per USD, Loyo Lawan Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi turun 26 poin atau 0,17 persen menjadi 16.028 per USD dari sebelumnya sebesar 16.002 per USD.

Sementara, indeks dolar AS bergerak sedikit lebih rendah di angka 106,77 dibandingkan pergerakan pagi kemarin yang sebesar 106,85.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih bisa melemah karena sentimen positif yang diterima oleh dolar Amerika Serikat (AS).

"Dolar AS terlihat melakukan konsolidasi terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kebijakan moneter AS pada 19 Desember dini hari," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (17/12/2024).

Di samping itu, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuan di bulan ini sebesar 25 basis points (bps). Namun ke depan, The Fed mungkin akan memberikan sinyal menahan suku bunga lebih lama karena data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.

Misalnya ialah data Purchasing Managers Index (PMI) komposit AS bulan Desember yang semalam dirilis sebesar 56,6, lebih bagus dari sebelumnya, yaitu 54,9.

Data inflasi AS juga menunjukkan kesulitan untuk bergerak lebih rendah dari sebelumnya.

"Pergerakan rupiah versus dolar AS mungkin bisa menguat karena harga di sekitar area resisten penting 16 ribu per USD, tapi karena sentimen terlihat masih positif untuk dolar AS, rupiah masih bisa melemah lagi. Peluang penguatan ke arah 15.950 per USD, dengan potensi pelemahan ke arah 16.020 per USD pada hari ini," ungkap Ariston.

Rupiah Lesu terhadap Dolar AS Hari Ini 16 Desember 2024

Rupiah Lesu terhadap Dolar AS Hari Ini 16 Desember 2024

Sebelumnya, mengawali pekan ini, Senin (16/12/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu. Rupiah melemah jelang rilis neraca perdagangan Indonesia.

Mengutip Antara, pada awal perdagangan Senin, 16 Desember 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS susut 16 poin atau 0,10 persen menjadi 16.025 per dolar AS dari sebelumnya 16.009 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, dari sentimen domestik, data utang luar negeri dan neraca akan rilis Senin siang yang diprediksi masih surplus dengan tren menurun.

Rully menambahkan, surplus neraca perdagangan diprediksi sebesar USD 2 miliar-USD 2,2 miliar pada November 2024, lebih rendah dibandingkan Oktober 2024 sebesar USD 2,5 miliar.

"Rupiah hari ini melemah di kisaran 15.990 per dolar AS sampai 16.050 per dolar AS," ujar Rully.

Rully menuturkan, pergerakan rupiah dipengaruhi antara lain penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) imbas risiko ketidakpastian ekonomi dan arah kebijakan suku bunga the Fed ke depan.

Indeks dolar AS naik menjadi 107 dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 4,4 persen.

Kemendag Pede Neraca Perdagangan RI Surplus hingga Akhir 2024

Kemendag Pede Neraca Perdagangan RI Surplus hingga Akhir 2024

Mengawali pekan ini, Senin (16/12/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lesu. Rupiah melemah jelang rilis neraca perdagangan Indonesia.

Mengutip Antara, pada awal perdagangan Senin, 16 Desember 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS susut 16 poin atau 0,10 persen menjadi 16.025 per dolar AS dari sebelumnya 16.009 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, dari sentimen domestik, data utang luar negeri dan neraca akan rilis Senin siang yang diprediksi masih surplus dengan tren menurun.

Rully menambahkan, surplus neraca perdagangan diprediksi sebesar USD 2 miliar-USD 2,2 miliar pada November 2024, lebih rendah dibandingkan Oktober 2024 sebesar USD 2,5 miliar.

"Rupiah hari ini melemah di kisaran 15.990 per dolar AS sampai 16.050 per dolar AS," ujar Rully.

Rully menuturkan, pergerakan rupiah dipengaruhi antara lain penguatan indeks dolar AS dan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) imbas risiko ketidakpastian ekonomi dan arah kebijakan suku bunga the Fed ke depan.

Indeks dolar AS naik menjadi 107 dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 4,4 persen.

Sumber : Liputan6.com