Kemenkominfo Gelar Webinar 'Bijak Berinteraksi di Media Sosial', Ajak Warga Sukabumi Tingkatkan Literasi Digital

04 May 2024, 21:00 WIB
Kemenkominfo Gelar Webinar 'Bijak Berinteraksi di Media Sosial', Ajak Warga Sukabumi Tingkatkan Literasi Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar Webinar dengan tema "Bijak Berinteraksi di Media Sosial", yang diikuti oleh ribuan pelajar tingkat SD hingga SMP se-kota Sukabumi pada Selasa 30 April 2024.

Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusma Hartadji mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman pada pelajar dan orang tua murid, mengenai hal-hal positif dalam berinteraksi di media sosial.

"Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh ribuan pelajar, tetapi juga para orang tua murid", ujarnya dilansir dari Antara, Sabtu (4/5/2024).

Kusma Hartadji menambahkan, perkembangan dunia digital tidak hanya berdampak positif, namun juga banyak negatifnya, misalnya penyalahgunaan media sosial untuk menyebar konten kekerasan, pornografi, perundungan dan lain sebagainya.

"Tentunya ini harus mendapatkan perhatian, jangan sampai para pelajar Sukabumi teracuni oleh konten-konten negatif yang banyak ditemukan di media sosial, serta peran orang tau sangat penting dalam membatasi anaknya bermain di dunia maya", ujar Kusma Hartadji.

Kegiatan ini digelar secara daring selama empat jam dan berfokus pada materi yang terkait etika, cakap digital, aman serta etika digital. Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat indonesia pada 2024 menuju Indonesia makin cakap digital.

Narasumber pada webinar ini adalah Co Founder dan Direktur PT Paberik Soera Rakjat La Rane Hafied dan Dosen sekaligus Relawan Mafindo Ananda Saadatul yang memaparkan materi terkait dengan dunia digital.

Dikutip dari Antara, berdasarkan hasil survei indeks literasi digital nasional pada 2022, naik sebesar 0,05 poin menjadi 3,54 dari capaian indeks di 2022. Ada tiga pilar yang meningkat, yaitu digital skill sebesar 0,08 poin, digital ethics sebesar 0,15 poin dan digital safety sebesar 0,02 poin. Sementara itu, digital culture menurut sebesar 0,06 poin.

Penyesuaian cara berkomunikasi agar kedua belah pihak tidak tersinggung, mengalami penurunan dari 3,82 pada 2021 menjadi 3,81 di 2022. Sedangkan indikator dengan nilai indeks terendah cenderung mengalami kenaikan, seperti kebiasaan mencari tahu apakah informasi yang ditemukan di website benar atau tidak, naik dari 3,05 di 2021 menjadi 3,25 di 2022.

"Paparan materi dalam kegiatan ini adalah merespon perkembangan dunia digital di era globalisasi, kita harus memiliki etika yang cakap dalam dunia digital, serta berpikir ulang ketika akan berkomentar di media sosial", ujar Co Founder dan Direktur PT Paberik Soera Rakjat La Rane Hafied.

Selain itu La Rane menambahkan, pengguna internet harus memiliki manajemen waktu dengan prinsip waktu adalah uang dan pedang, karena bisa jadi bermanfaat atau justru bisa membunuh. Keamanan digital salah satu hal yang perlu dilindungi, seperti dengan menggunakan kata sandi yang sulit dan susah di tebak oleh orang lain.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikutini.

Sumber : Liputan6.com