Lebih dari 100 Gerai KFC di Malaysia Ditutup Sementara Imbas Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

30 April 2024, 06:30 WIB
Lebih dari 100 Gerai KFC di Malaysia Ditutup Sementara Imbas Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

QSR Brands (M) Holdings Bhd untuk sementara waktu menutup lebih dari 100 gerai KFC di Malaysia imbas gerakan boikot produk terafiliasi Israel di tengah perang di Palestina. Menurut laporan harian lokal China, perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan waralaba makanan cepat saji KFC di Negeri Jiran itu telah menutup gerainya sejak Sabtu, 27 April 2024.

Laporan tersebut mencatat, dikutip dari The Star, Senin (29/4/2024), Kelantan adalah wilayah yang paling terdampak, dengan hampir 80 persen atau sebanyak 21 gerai ditangguhkan, diikuti 15 gerai di Johor. Selain Malaysia, QSR Brands memiliki dan menjalankan waralaba rantai cepat saji itu di Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

Menurut situs webnya, total ada 850 gerai KFC di empat negara tersebut, serta lebih dari 480 restoran Pizza Hut, serta layanan pengiriman di Malaysia dan Singapura. Dikatakan bahwa Malaysia menduduki peringkat sebagai negara dengan salah satu toko KFC dan Pizza Hut terbesar.

Cabang investasi negara bagian Johor, Johor Corp, adalah pemegang saham terbesar di QSR Brands, yang bersama unitnya KFC Holdings (M) Bhd, diambil alih pada Februari 2013. Selain KFC, beberapa merek global lain, seperti Starbucks dan McDonald's, menghadapi boikot yang intens karena diduga mendukung atau berhubungan dengan Israel.

Gerakan serupa juga disuarakan di Indonesia. Terkait aksi boikot sejumlah produk tertentu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan pihaknya tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel. Meski demikian, mereka tetap mendorong konsumen muslim dan berbagai stakeholder agar aktif mriset sendiri.

"Stakeholder, seperti pemerintah, kementerian terkait, dan lembaga non-struktural bisa ikut aktif memberi literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip dari Antaraoleh kanal News Liputan6.com, 31 Maret 2024.

Setop Menerima Donasi McDonald's Indonesia

Setop Menerima Donasi McDonald's Indonesia

Arif menyatakan, MUI memperbolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk meriset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel atau juga. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas sebagai rujukan.

Awal bulan ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyatakan sikap tidak akan lagi menerima donasi dari McDonald's Indonesia, baik terkait warga Palestina maupun bantuan pada mustahik dalam program lain. Mengutip situs resminya, 6 April 2024, pernyataan tersebut disampaikan Deputi I BAZNAS Bidang Pengumpulan Arifin Purwakananta, yang menindaklanjuti arahan Ketua BAZNAS Prof. Noor Achmad.

"Dengan memperhatikan secara seksama atas kritik dan penolakan dari berbagai elemen masyarakat atas bantuan yang diterima BAZNAS dari McDonald's untuk Palestina, BAZNAS memutuskan mengambil langkah ini. BAZNAS juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kecintaan para muzaki dan masyarakat pada BAZNAS selama ini. Kami memohon maaf atas kekhawatiran masyarakat dan akan terus memperbaiki diri lebih baik ke depan," katanya.

Bekerja Sama dalam Penyaluran Donasi

Bekerja Sama dalam Penyaluran Donasi

BAZNAS masih terus menyalurkan bantuan untuk Gaza. Mereka juga terus berkoordinasi dengan MUI dalam menyalurkan sedekah dari masyarakat Indonesia untuk warga di Gaza. Dalam penyalurannya, pihaknya telah bekerja sama dengan tiga lembaga filantropi asal Mesir, yakni Mishr Al-Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, dan Egyptian Red Crescent Society (ERCS).

McDonald's Indonesia, yang menghadapi gerakan boikot karena mereknya diduga terafiliasi dengan Israel, telah menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp1,5 miliar melalui BAZNAS melalui PT Rekso Nasional Food, pemegang waralaba rantai makanan cepat saji itu. Perusahaan tersebut menyebut ingin berperan aktif dalam mendukung upaya kemanusiaan di Gaza, Palestina.

"Kami sangat prihatin melihat semakin banyaknya warga yang terdampak krisis kemanusiaan di Gaza. Bantuan ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan,sekaligus langkah awal yang perusahaan lakukan untuk meringankan beban saudara kita di Palestina," kata HR & GS Director PT Rekso Nasional Food, Yulianti Hadena, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, 8 November 2023.

Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Arifin mengatakan, total nilai penyaluran bantuan sudah mencapai Rp43,1 miliar. Bukan hanya uang, sebanyak 56,7 ton natura, istilah yang terkait dengan pemberian dari seseorang ke orang lain, tapi tidak dalam bentuk uang, juga telah berhasil disalurkan ke Gaza. Hasil donasi tersebut telah diterima sebanyak 177.881 warga Palestina, mereka mengklaim.

"Angka ini masih terus bertambah karena penyaluran bantuan masih terus dilakukan. Terkini, BAZNAS bersama Pemerintah RI dan pihak Yordania mengirimkan bantuan ke Gaza Palestina lewat jalur udara," ucap Arifin dalam pernyataan resmi BAZNAS.

Dalam hal ini, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah, termasuk TNI, MUI, dan berbagai pihak dalam membantu korban genosida di Palestina. Ia juga menambahkan bahwa donasi yang selama ini diterima BAZNAS berasal dari masyarakat Indonesia, berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ), BAZNAS provinsi/kabupaten/kota, donasi korporasi, donasi perorangan, sekolah, dan dibantu penggalangan donasi MUI.

"Kami mengucapkan terima kasih pada para muzaki, korporasi, Lembaga Amil Zakat (LAZ), UPZ, komunitas sekolah, perguruan tinggi, lembaga kemanusiaan, media dan semua pihak yang ikut membantu program Gaza dan bantuan lain dalam mengatasi kemiskinan lain melalui zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lain (DSKL) yang disalurkan melalui BAZNAS. Sikap BAZNAS sudah jelas, kami dengan tegas mengutuk keras kebiadaban Israel yang telah membuat rakyat Palestina menderita," pungkas Arifin.

<p>Banner Infografis Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis. (Foto: AFP)</p>
Sumber : Liputan6.com